PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM BELAJAR
Dosen : Dr. I Ketut Sudarsana,S.Ag.,M.Pd.H
Oleh Kelompok I :
1.
I Putu Eka Prayoga,S.Pd.H 15.1.2.5.2.0810
2.
Kadek Elis Febriantari,S.Sos.H 15.1.2.5.2.0811
3.
Luh Ika Indira Pria Darcini,S.Pd.H 15.1.2.5.2.0813
4.
Drs. I Ketut Sukrata 15.1.2.5.2.0814
5.
Gede Rani Widyawati,S.Pd.H 15.1.2.5.2.0815
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu
kemajuan akan dibarengi dengan adanya perubahan. Seiring kemajuan jaman, banyak
perubahan-perubahan yang terjadi di segala aspek dalam masyarakat.Teknologi
merupakan salah satu hal yang berkembang pesat mengikuti jaman.Teknologi
memiliki peran penting dalam banyak hal.Segala sesuatu yang belum tersentuh
teknolgi dikatakan tidak mengikuti arus perkembangan jaman yang terjadi.
Pendidikan, sosial, pertanian, ekonomi, budaya jika sudah tersentuk teknologi
maka kualitasnya akan semakin tinggi dan produk yang dihasilkan pun akan lebih
berkualitas.
Teknologi
juga dimanfaatkan dalam penyelenggaraan pendidikan. Teknologi pendidikan akan
membantu semua aspek pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan
kwalitas produk yang dihasilkan. Produk dalam ranah pendidikan yaitu siswa yang
berkualitas dan memiliki daya saing.
Menurut Rosenberg (2001), dengan
berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran
yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan
kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke
fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi
sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi
seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya.Interaksi antara
guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga
dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut (Rosenberg, 2001).
Kemajuan
teknologi juga akan berdampak dengan keragaman media yang digunakan oleh para
tenaga pendidik. Teknologi akan membantu para guru dalam pembuatan media. Media
akan lebih menarik dan variatif apabila guru mampu memanfaatkan teknologi yang
ada. Namun guru kurang mampu menguasai teknologi yang tersedia. Cenderung guru
yang berusia lanjut, tidak memahami bagaimana peran, fungsi dan manfaat dari
teknologi dan media, justru tetap mempertahankan gaya konvensional tanpa
menyelipkan unsure kemajuan teknologi di dalamnya. Hal inilah yang
melatarbelakangi penyusunan makalah ini yang membahas tentang peran teknologi
dan media dalam belajar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah
pengertian dari teknologi dan media secara umum dan pengertian dari teknologi
dan media dilihat dari segi pendidikan?
2. Bagaimanakah
peran teknologi dan media dalam belajar?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari teknologi dan media secara umum dan pengertian dari
teknologi dan media dilihat dari segi pendidikan
2. Untuk
mengetahui peran teknologi dan media dalam belajar
1.4 Manfaat
- Diharapkan dapat menyumbangkan konsepsi tentang pengertian dari teknologi dan media secara umum dan pengertian dari teknologi dan media dilihat dari segi pendidikan
- Diharapkan dapat menyumbangkan konsepsi dan pemahaman tentang peran teknologi dan media dalam belajar
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teknologi dan Media
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan
hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Para guru dituntut
agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak
tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan
bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran
yang diharapkan (Sadiman, 1984 : 21)
Disamping mampu menggunakan
alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat
yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan
membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum
tersedia.
Berikut akan diulas sekilas tentang
pengertian teknologi dan media baik secara umum maupun dalam ranah
pembelajaran.
a.
Pengertian
Teknologi
Secara
epistemology, teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu techne dan logos.
Thechne secara harfiah dapat diartikan sebagai cara, pengetahuan, keahlian dan
keterampilan. Logos sendiri berarti ilmu.Jadi secara hafiah teknologi dapat
diartikan sebagai ilmu untuk menggunakan keahlian.Teknologi adalah metode
ilmiah untuk mencapat tujuan praktis, ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula
diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.Teknologi digunakan
sebagai bagian dalam pendidikan yang bertujuan menghidupkan kreatifitas anak
didik dan pengajarnya.
Makna
Teknologi, seperti makna ‘sains’, telah mengalami perubahan sepanjang sejarah.
Teknologi, berasal dari literatur Yunani, yaitu technologia, yang diperoleh
dari asal kata techne, bermakna wacana seni. Ketika istilah itu pertama kali
digunakan dalam bahasa Inggris di abad ketujuh belas, maknanya adalah
pembahasan sistematis atas ‘seni terapan’ atau pertukangan, dan
berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20,
maknanya diperluas untuk mencakup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi
juga metode dan teknik non-material. Yang berarti suatu aplikasi sistematis pada
teknik maupun metode (Tilaar, 2002 : 67)
Menurut
Wikipedia Bahasa Indonesia, definisi Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi
dari alat, mesin, material, dan proses menolong manusia menyelesaikan
masalahnya. Teknologi dikenal sebelum sains dan teknik.Definisi lainnya,
teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana
menggabungnya sumberdaya untuk memproduksi produk yang diinginkan.
Teknologi
menurut Djoyohadikusumo (1999, 222) yang dikutip di www.canboyz.co.cc berkaitan
erat dengan sains dan perekayasaan. Jadi, teknologi mengandung dua dimensi yang
saling berkaitan satu sama lain. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang
dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang,
tentang materi dan energi mengenai interaksinya satu sama lainnya.
b.
Pengertian
Media
Kata media berasal dari bahasa Latin
medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau
‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan.Media merupakan bentuk
jamak dari medium yang artinya sarana komunikasi.Secara harfiah berarti
perantara atau suatu pengantar.Pengertian umum dari media adalah segala sesuatu
yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima
informasi.Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan.Menurut salah satu ahli yang bernama Gegne, media adalah
sebagai salah satu jenis komponen dalam lingkungan manusia yang dapat
merangsang mereka untuk melaksanakan aktifitas.Assosiasi Pendidikan Nasional
(National Education Assosiation/NEA) memiliki pengertian yang berbeda.Media
adalah bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta
peralatannya.Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan
dibaca.Apa pun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batsan tersebut
yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi.
Media adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan
pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Secara umum, media adalah suatu alat bantu menyampaikan isi pesan yang akan
disampaikan kepada penerima pesan tersebut (Nasution, 1982 : 25)
c.
Pengertian
Teknologi Pendidikan
Teknologi
digunakan sebagian besar dalam pendidikan yang tertujuan menghidupkan
kreatifitas anak didik dan guru atau tenaga pengajarnya. Teknologi pendidikan
adalah sebuah cara untuk meraih tujuan pendidikan dengan cara menggunakan
alat-alat teknologi yang dihasilkan manusia untuk membantu menumbuhkembangkan
kreatifitas berfikir siswa dalam sebuah sistem pendidikan. Teknologi dalam
pendidikan mencakup setiap sarana atau alat yang dapat digunakan untuk
menyajikan informasi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran ataupun
dalam latihan. Menurut Ellington, teknologi pendidikan adalah suatu alat bantu
dalam proses pendidikan. Secara umum, teknologi pendidikan merupakan ilmu yang
mempelajari suatu design, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian,
proses, sumber dan sistem yang dilakukan dalam hal belajar atau proses
pembelajaran. Teknologi
pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks, dan terpadu yang melibatkan
orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah,
mencari jalan untuk mengatasi permasalahan,melaksanakan, menilai, dan mengelola
pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia.
Teknologi
pendidikan adalah menunjang kelancaran berjalannya suatu sistem pendidikan.
Semakin modern dan canggih teknologi yang digunakan maka semakin terbantulah
pendidikan, baik dalam proses pembelajaran maupun sistem pendidikan itu sendiri
(Nasution, 1982 : 33)
d.
Pengertian
Media Pendidikan
Media
pendidikan merupakan salah satu jenis perangsang bagi siswa agar terjadi suatu kegiatan
pembelajaran.Media pembelajaran menggabungkan pengalaman kongkrit membantu
siswa untuk menggabungkan pengalaman-pengalaman sebelumnya sehingga
mempermydahkan untuk mempelajari konsep-konsep abstrak yang sulit ditelaah dan
direkam dalam memori siswa. Menurut Sharon dan James Russel, terdapat enam
kategori dasar media yang digunakan dalam belajar yaitu media dalam bentuk
teks, media dalam bentuk audio, media dalam bentuk visual, media dalam bentuk
video, media dalam bentuk manifulatif atau objek dan media dalam bentuk teknisi
atau human.
2.2 Peran Teknologi dan Media dalam
Belajar
Media dan teknologi dapat membantu
dalam belajar.Instruksi tergantung pada kehadiran guru.Bahkan dalam situasi
ini, media dapat digunakan oleh guru. Di sisi lain, instruksi mungkin tidak
memerlukan guru yang seringkali disebut belajar sendiri. Teknologi dan media
juga dapat digunakan secara efektif dalam situasi pendidikan formal di mana
seorang guru tidak tersedia atau bekerja sama dengan siswa lain. Media sering
“dikemas” untuk tujuan tersebut.Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemanfaatan
teknologi dan pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa.
Teknologi dan media memiliki peranan
yang penting dalam belajar.Ketika pembelajaran terpusat pada guru, teknologi
dan media berperan dalam mendukung penyajian pembelajaran. Disisi lain, ketika
pembelajaran yang terpusat pada siswa, siswa akan sebagai pengguna media dan
pemanfaat teknologi dan media untuk menyajikan hasil pemikiran, hasil
penelitian dan lain sebagainya. Namun pada umumnya, peranan penting teknologi
dan media terjadi pada saat pembelajaran terpusat pada guru.Salah satu peranan
dari teknologi dan media adalah untuk melayani perubahan lingkungan
pembelajaran. Teknologi akan membantu dalam penyajian media pembelajaran.
Secara
garis besar, peran teknologi dan media dalam belajar antara lain :
1. Sebagai
Peran Tambahan
Teknologi dan media pembelajaran
dalam proses belajar baik di sekolah maupun dirumah memiliki peran yang
trategis, salah satunya yaitu berperan sebagai tambahan. Peran tambahan yang
dimaksud yaitu menjadi alat pengajaran disamping dari metode ceramah yang
dilakukan oleh guru. Teknologi dan media tidak harus setiap saat ada dalam
proses pembelajaran, namun pemanfaatannya sangat ditunggu oleh siswa. Teknologi
seperti IT atau internet tidak mutlak digunakan sebagai sumber belajar, namun hanya
sebagai tambahan refrensi materi diluar media buku dan materi yang diberikan
oleh guru. Sama halnya dengan media, media berperan sebagai tambahan apabila
guru memerlukan suatu alat bantu untuk mentrasfer materi kepada siswa.
2. Sebagai
Pelengkap
Teknologi dan media dikatakan
berperan sebagai pelengkap dalam artian
teknologi sebagai pelengkap yang mendukung penggunaan media dalam proses
pembelajaran. Media dikatakan pelengkap dalam hal melengkapi materi yang
disampaikan oleh guru dikelas. Teknologi seperti IT dan Internet dapat berperan
dalam pencarian materi tambahan untuk melengkapi materi yang disampaikan oleh
guru, begitu pula dengan media akan melengkapi materi-materi yang dikiranya
kurang dalam buku.
3. Sebagai
Pengganti
Teknologi dan media dikatakan perperan
sebagai pengganti dalam artian, teknologi dan media sebagai pengganti dalam
kegiatan belajar jarak jauh.Dewasa ini pemanfaatan teknologi dalam mempermudah
kerja manusia mulai digalakkan. Dibeberapa sekolah internasional dan Perguruan
Tinggi menerapkan beberapa kegiatan pembelajaran yang bisa dipilih oleh peserta
didik antara lain belajar secara konvensional atau tatap muka, belajar dengan
tatap muka yang diselingi lagi melalui internet bahkan ada yang menerapkan
belajar jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi dan media yang ada. Dalam hal
ini, teknologi dan media berperan sebagai pengganti keberadaan guru di dalam
kelas. Guru dan peserta didik dapat melakukan proses pembelajaran di tempat
yang berbeda atau terpisah jarak yang jauh dengan memanfaatkan teknologi
internet atau skype.
Peran pengganti juga dapat dilihat
pada saat guru menayangkan hasil wawancaranya, atau hasil rekaman argument
seorang tokoh atau ahli yang secara fisik tidak dapat hadir di kelas pada saat
proses pembelajaran. Teknologi dan media berperan sebagai pengganti fisik
seseorang yang diharapkan hadir dalam proses pembelajaran.
Kenyataannya,
peranan media pembelajaran di sekolah dasar kurang begitu diperhatikan oleh
pendidik.Peserta didik yang seharusnya dapat mengoptimalkan pembelajaran dengan
baik, namun tidak didukung dengan penggunaan media pembelajaran yang relevan
cenderung menjadikan siswa sebagai peserta didik menjadi verbalistik (hanya
sebatas teori tanpa didukung dengan data yang konkrit). Sebagai contoh, siswa
mempelajari jenis alat transportasi darat berupa delman, di Jakarta sebagaimana
di tempat penulis bertugas, tidak semua siswa di sekolah dasar mengenal,
mengetahui, dan memahami delman sebagaimana kenyataannya karena tidak semua
siswa pernah menjumpai kereta beroda dua ini. Oleh sebab itu penggunaan media
untuk menghilangkan kesan verbalistik ini sangat penting peranannya.
Penggunaan
media pembelajaran pada tiap satuan pendidikan saat ini sangat dianjurkan
bahkan diupayakan untuk ada pada tiap-tiap proses pembelajaran khususnya di
tingkat satuan pendidikan dasar. Media ini tentunya tidak hanya atas dasar ada
saja, tetapi kesesuaian dan ketepatan penggunaan dalam proses penyampaian pesan
pembelajaran yang akan diberikan. Peranan media yang semakin meningkat sering
menimbulkan kekhawatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu
terjadi, masih banyak tugas guru yang lain seperti memberikan perhatian dan
bimbingan secara individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat
perhatian. Kondisi ini akan terus terjadi selama guru menganggap dirinya
merupakan satu-satunya sumber dalam proses pembelajaran. Jika guru memanfaatkan
berbagai media pembelajaran secara baik, guru dapat berbagi peran dengan media
(Pidarta, 1997 : 56 – 57)
Peran
guru dan media pembelajaran akan memotivasi atau mendorong siswa untuk tertarik
terhadap mata pelajaran sehingga proses belajar berlangsung secara optimal. Proses
belajar mengajar (pembelajaran) sangat dipengaruhi oleh faktor metode dan media
pembelajaran yang digunakan. Keduanya saling berkaitan, di mana pemilihan
metode tertentu akan berpengaruh terhadap jenis media yang akan digunakan.
Dalam arti bahwa harus ada kesesuaian di antara keduanya untuk mewujudkan
tujuan pembelajaran.
2.2.1
Fungsi
serta Manfaat Teknologi dan Media dalam Belajar
a.
Fungsi Teknologi dalam Belajar
Teknologi memilliki tiga fungsi /
manfaat utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu :
1. Teknologi berfungsi sebagai alat
(tools), dalam hal ini tik digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user)
atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah
angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif
untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keungan dan sebagainya.
2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu
pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin
ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari
oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen
informasi, ilmu komputer. Dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006
terdapat mata pelajaran tik sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa
semua kompetensinya.
3. Teknologi berfungsi sebagai bahan
dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi
dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk
menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah
diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan
menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. Dalam hal
ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai :
fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator
b.
Fungsi Media dalam Belajar
Ada dua fungsi utama media
pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi pertama media antara lain :
1. Media pembelajaran sebagai alat
bantu dalam pembelajaran
Tentunya
kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi.
Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain
pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe,
grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang
tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa.Tanpa bantuan media, maka materi ajar
menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin
terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.Sebagai alat
bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan
pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan
bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu
yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan
media.
2. Media pembelajaran sebagai sumber
belajar
Sekarang
Anda menelaah media sebagai sumber belajar.Sumber belajar adalah segala sesuatu
yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta
didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima
kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan
media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut
membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa,
serta dapat memperkaya wawasan siswa.
c.
Manfaat Teknologi dalam Belajar
Teknologi sangat bermanfaat,
khususnya pada zaman globalisasi dan memasuki MEA saat ini. Teknologi dapat
dimanfaatkan dalam segala bidang antara lain bilang pendidikan, ekonomi,
sosial, pariwisata, budaya, dan lain sebagainya. Manfaat teknologi dalam
belajar antara lain :
1. Mempermudah pembuatan media
pembelajaran
2. Mempermudah penyampaian media
pembelajaran yang disampaikan di kelas
3. Mempermudah guru dan siswa dalam
pencarian sumber belajar lain selain melalui buku dan bahan ajar
4. Teknologi mempermudah dalam hal
penyederhanaan materi yang akan disampaikan, materi dapat disederhanakan
melalui bagan, grafik ataupun yang lainnya, tentunya memanfaatkan teknologi
dalam pembuatannya
d.
Manfaat Media dalam Belajar
Manfaat media dalam proses
pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga
pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebh khusus
ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton misalnya,
mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :
1. Penyampaian materi pelajaran dapat
diseragamkan
2. Proses pembelajaran menjadi lebih
jelas dan menarik
3. Proses pembelajaran menjadi lebih
interaktif
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar
siswa
6. Media memungkinkan proses belajar
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
7. Media dapat menumbuhkan sikap
positif siswa terhadap materi dan proses belajar
8. Merubah peran guru ke arah yang lebih
positif dan produktif.
Selain beberapa manfaat media
seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih
dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lain. Manfaat praktis
media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
1. Media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses
dan hasil belajar
2. Media pembelajaran dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi
belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan
kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya
3. Media pembelajaran dapat mengatasi
keterbatasan indera, ruang dan waktu
4. Media pembelajaran dapat memberikan
kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan
mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru,
masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata.
Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknologi
pendidikan adalah sebuah cara untuk meraih tujuan pendidikan dengan cara
menggunakan alat-alat teknologi yang dihasilkan manusia untuk membantu menumbuhkembangkan
kreatifitas berfikir siswa dalam sebuah sistem pendidikan. Media pendidikan
merupakan salah satu jenis perangsang bagi siswa agar terjadi suatu kegiatan
pembelajaran.Media pembelajaran menggabungkan pengalaman kongkrit membantu
siswa untuk menggabungkan pengalaman-pengalaman sebelumnya sehingga
mempermydahkan untuk mempelajari konsep-konsep abstrak yang sulit ditelaah dan
direkam dalam memori siswa.
Teknologi dan media memiliki peranan
yang penting dalam belajar.Ketika pembelajaran terpusat pada guru, teknologi
dan media berperan dalam mendukung penyajian pembelajaran. Disisi lain, ketika
pembelajaran yang terpusat pada siswa, siswa akan sebagai pengguna media dan
pemanfaat teknologi dan media untuk menyajikan hasil pemikiran, hasil
penelitian dan lain sebagainya. Namun pada umumnya, peranan penting teknologi
dan media terjadi pada saat pembelajaran terpusat pada guru.Salah satu peranan
dari teknologi dan media adalah untuk melayani perubahan lingkungan
pembelajaran. Teknologi akan membantu dalam penyajian media pembelajaran.
Secara
garis besar, peran teknologi dan media dalam belajar antara lain :
1. Sebagai
Peran Tambahan
2. Sebagai
Pelengkap
3. Sebagai
Pengganti
3.2 Saran
Keberadaan
teknologi yang makin canggih dan beragam harus dimanfaatkan seluruh pihak untuk
memajukan pendidikan di Indonesia. Guru harus melek teknologi agar kualitas
guru di Indonesia mampu bersaing dengan tenaga pendidik dari luar. Guru yang
berusia lanjut cenderung kurang memiliki motivasi untuk menguasai IT, namun hal
tersebut dapat menjadi boomerang bagi dirinya sendiri, karena guru yang tidak
menguasai IT akan dikatakan ketinggalan jaman, tidak mengetahui ilmu-ilmu,
informasi atau teori-teori pendidikan yang terbaru, dan cenderung memiliki
metode mengajar yang tidak disukai siswa, karena masih terlalu konvensional.
Dengan menguasai teknologi, maka dalam pembuatan media pembelajaran akan mudah
dan proses pembelajaran pun akan efektif, efektif dan menyenangkan.
Daftar
Pustaka
Arsyad,
Azhar. 2003. Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Nasution,
S. 1982. Teknologi Pendidikan. Temmars. Bandung
Pidarta,
Made. 1997. Landasan Kependidikan. PT. Rineka Cipta. Jakarta
Rosenberg.
2001. Pengembangan Pendidikan. Pt. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Sadiman,
Arief. 1984. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya.PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta
Sudarsana,
I. K. (2014). PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN UPAKARA BERBASIS NILAI PENDIDIKAN
AGAMA HINDU UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN: Studi pada Remaja Putus
Sekolah di Kelurahan Peguyangan Kota Denpasar.
Sudarsana,
I. K. (2015). PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM UPAYA PEMBANGUNAN
SUMBER DAYA MANUSIA. Jurnal Penjaminan Mutu, (Volume 1 Nomor 1 Pebruari
2015), 1-14.
Sudarsana,
I. K. (2016). DEVELOPMENT MODEL OF PASRAMAN KILAT LEARNING TO IMPROVE THE
SPIRITUAL VALUES OF HINDU YOUTH. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 4(2),
217-230.
Sudarsana,
I. K. (2016). PEMIKIRAN TOKOH PENDIDIKAN DALAM BUKU LIFELONG LEARNING:
POLICIES, PRACTICES, AND PROGRAMS (Perspektif Peningkatan Mutu Pendidikan di
Indonesia). Jurnal Penjaminan Mutu, (2016), 44-53.
Tilaar.2002.
Membenahi Pendidikan Nasional.PT. Rineka Cipta. Jakarta
https://www.slideshare.net>romidwisyahri
terima kasih artikelnya sangat membantu, kebetulan kami juga bergerak di bidang pengembangan aplikasi khususnya untuk absensi sekolah berbasis sms gateway terhubung langsung dengan HP orang tua, cocok juga untuk absensi pegawai kantor, untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi website kami www.schoolmantic.com
BalasHapus