Senin, 08 Mei 2017

PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM BELAJAR




PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM BELAJAR
Dosen : Dr. I Ketut Sudarsana,S.Ag.,M.Pd.H

Oleh Kelompok I :
1.      I Putu Eka Prayoga,S.Pd.H                      15.1.2.5.2.0810
2.      Kadek Elis Febriantari,S.Sos.H                15.1.2.5.2.0811
3.      Luh Ika Indira Pria Darcini,S.Pd.H          15.1.2.5.2.0813
4.      Drs. I Ketut Sukrata                                 15.1.2.5.2.0814
5.      Gede Rani Widyawati,S.Pd.H                 15.1.2.5.2.0815

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Suatu kemajuan akan dibarengi dengan adanya perubahan. Seiring kemajuan jaman, banyak perubahan-perubahan yang terjadi di segala aspek dalam masyarakat.Teknologi merupakan salah satu hal yang berkembang pesat mengikuti jaman.Teknologi memiliki peran penting dalam banyak hal.Segala sesuatu yang belum tersentuh teknolgi dikatakan tidak mengikuti arus perkembangan jaman yang terjadi. Pendidikan, sosial, pertanian, ekonomi, budaya jika sudah tersentuk teknologi maka kualitasnya akan semakin tinggi dan produk yang dihasilkan pun akan lebih berkualitas.
Teknologi juga dimanfaatkan dalam penyelenggaraan pendidikan. Teknologi pendidikan akan membantu semua aspek pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan kwalitas produk yang dihasilkan. Produk dalam ranah pendidikan yaitu siswa yang berkualitas dan memiliki daya saing.
Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya.Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut (Rosenberg, 2001).
Kemajuan teknologi juga akan berdampak dengan keragaman media yang digunakan oleh para tenaga pendidik. Teknologi akan membantu para guru dalam pembuatan media. Media akan lebih menarik dan variatif apabila guru mampu memanfaatkan teknologi yang ada. Namun guru kurang mampu menguasai teknologi yang tersedia. Cenderung guru yang berusia lanjut, tidak memahami bagaimana peran, fungsi dan manfaat dari teknologi dan media, justru tetap mempertahankan gaya konvensional tanpa menyelipkan unsure kemajuan teknologi di dalamnya. Hal inilah yang melatarbelakangi penyusunan makalah ini yang membahas tentang peran teknologi dan media dalam belajar.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari teknologi dan media secara umum dan pengertian dari teknologi dan media dilihat dari segi pendidikan?
2.      Bagaimanakah peran teknologi dan media dalam belajar?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari teknologi dan media secara umum dan pengertian dari teknologi dan media dilihat dari segi pendidikan
2.      Untuk mengetahui peran teknologi dan media dalam belajar

1.4  Manfaat
  1. Diharapkan dapat menyumbangkan konsepsi tentang pengertian dari teknologi dan media secara umum dan pengertian dari teknologi dan media dilihat dari segi pendidikan
  2. Diharapkan dapat menyumbangkan konsepsi dan pemahaman tentang peran teknologi dan media dalam belajar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Teknologi dan Media
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar.  Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan (Sadiman, 1984 : 21)
Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
Berikut akan diulas sekilas tentang pengertian teknologi dan media baik secara umum maupun dalam ranah pembelajaran.
a.      Pengertian Teknologi
Secara epistemology, teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu techne dan logos. Thechne secara harfiah dapat diartikan sebagai cara, pengetahuan, keahlian dan keterampilan. Logos sendiri berarti ilmu.Jadi secara hafiah teknologi dapat diartikan sebagai ilmu untuk menggunakan keahlian.Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapat tujuan praktis, ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.Teknologi digunakan sebagai bagian dalam pendidikan yang bertujuan menghidupkan kreatifitas anak didik dan pengajarnya.
Makna Teknologi, seperti makna ‘sains’, telah mengalami perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani, yaitu technologia, yang diperoleh dari asal kata techne, bermakna wacana seni. Ketika istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris di abad ketujuh belas, maknanya adalah pembahasan sistematis atas ‘seni terapan’ atau pertukangan, dan berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20, maknanya diperluas untuk mencakup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi juga metode dan teknik non-material. Yang berarti suatu aplikasi sistematis pada teknik maupun metode (Tilaar, 2002 : 67)
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, definisi Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material, dan proses menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Teknologi dikenal sebelum sains dan teknik.Definisi lainnya, teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungnya sumberdaya untuk memproduksi produk yang diinginkan.
Teknologi menurut Djoyohadikusumo (1999, 222) yang dikutip di www.canboyz.co.cc berkaitan erat dengan sains dan perekayasaan. Jadi, teknologi mengandung dua dimensi yang saling berkaitan satu sama lain. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi mengenai interaksinya satu sama lainnya.

b.      Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’.  Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.Media merupakan bentuk jamak dari medium yang artinya sarana komunikasi.Secara harfiah berarti perantara atau suatu pengantar.Pengertian umum dari media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan.Menurut salah satu ahli yang bernama Gegne, media adalah sebagai salah satu jenis komponen dalam lingkungan manusia yang dapat merangsang mereka untuk melaksanakan aktifitas.Assosiasi Pendidikan Nasional (National Education Assosiation/NEA) memiliki pengertian yang berbeda.Media adalah bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca.Apa pun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batsan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Secara umum, media adalah suatu alat bantu menyampaikan isi pesan yang akan disampaikan kepada penerima pesan tersebut (Nasution, 1982 : 25)

c.                   Pengertian Teknologi Pendidikan
Teknologi digunakan sebagian besar dalam pendidikan yang tertujuan menghidupkan kreatifitas anak didik dan guru atau tenaga pengajarnya. Teknologi pendidikan adalah sebuah cara untuk meraih tujuan pendidikan dengan cara menggunakan alat-alat teknologi yang dihasilkan manusia untuk membantu menumbuhkembangkan kreatifitas berfikir siswa dalam sebuah sistem pendidikan. Teknologi dalam pendidikan mencakup setiap sarana atau alat yang dapat digunakan untuk menyajikan informasi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran ataupun dalam latihan. Menurut Ellington, teknologi pendidikan adalah suatu alat bantu dalam proses pendidikan. Secara umum, teknologi pendidikan merupakan ilmu yang mempelajari suatu design, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, proses, sumber dan sistem yang dilakukan dalam hal belajar atau proses pembelajaran. Teknologi pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks, dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi permasalahan,melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia.
Teknologi pendidikan adalah menunjang kelancaran berjalannya suatu sistem pendidikan. Semakin modern dan canggih teknologi yang digunakan maka semakin terbantulah pendidikan, baik dalam proses pembelajaran maupun sistem pendidikan itu sendiri (Nasution, 1982 : 33)

d.                  Pengertian Media Pendidikan
Media pendidikan merupakan salah satu jenis perangsang bagi siswa agar terjadi suatu kegiatan pembelajaran.Media pembelajaran menggabungkan pengalaman kongkrit membantu siswa untuk menggabungkan pengalaman-pengalaman sebelumnya sehingga mempermydahkan untuk mempelajari konsep-konsep abstrak yang sulit ditelaah dan direkam dalam memori siswa. Menurut Sharon dan James Russel, terdapat enam kategori dasar media yang digunakan dalam belajar yaitu media dalam bentuk teks, media dalam bentuk audio, media dalam bentuk visual, media dalam bentuk video, media dalam bentuk manifulatif atau objek dan media dalam bentuk teknisi atau human.
 
2.2  Peran Teknologi dan Media dalam Belajar
Media dan teknologi dapat membantu dalam belajar.Instruksi tergantung pada kehadiran guru.Bahkan dalam situasi ini, media dapat digunakan oleh guru. Di sisi lain, instruksi mungkin tidak memerlukan guru yang seringkali disebut belajar sendiri. Teknologi dan media juga dapat digunakan secara efektif dalam situasi pendidikan formal di mana seorang guru tidak tersedia atau bekerja sama dengan siswa lain. Media sering “dikemas” untuk tujuan tersebut.Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemanfaatan teknologi dan pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. 
Teknologi dan media memiliki peranan yang penting dalam belajar.Ketika pembelajaran terpusat pada guru, teknologi dan media berperan dalam mendukung penyajian pembelajaran. Disisi lain, ketika pembelajaran yang terpusat pada siswa, siswa akan sebagai pengguna media dan pemanfaat teknologi dan media untuk menyajikan hasil pemikiran, hasil penelitian dan lain sebagainya. Namun pada umumnya, peranan penting teknologi dan media terjadi pada saat pembelajaran terpusat pada guru.Salah satu peranan dari teknologi dan media adalah untuk melayani perubahan lingkungan pembelajaran. Teknologi akan membantu dalam penyajian media pembelajaran.
Secara garis besar, peran teknologi dan media dalam belajar antara lain :
1.      Sebagai Peran Tambahan
Teknologi dan media pembelajaran dalam proses belajar baik di sekolah maupun dirumah memiliki peran yang trategis, salah satunya yaitu berperan sebagai tambahan. Peran tambahan yang dimaksud yaitu menjadi alat pengajaran disamping dari metode ceramah yang dilakukan oleh guru. Teknologi dan media tidak harus setiap saat ada dalam proses pembelajaran, namun pemanfaatannya sangat ditunggu oleh siswa. Teknologi seperti IT atau internet tidak mutlak digunakan sebagai sumber belajar, namun hanya sebagai tambahan refrensi materi diluar media buku dan materi yang diberikan oleh guru. Sama halnya dengan media, media berperan sebagai tambahan apabila guru memerlukan suatu alat bantu untuk mentrasfer materi kepada siswa.
2.      Sebagai Pelengkap
Teknologi dan media dikatakan berperan sebagai pelengkap  dalam artian teknologi sebagai pelengkap yang mendukung penggunaan media dalam proses pembelajaran. Media dikatakan pelengkap dalam hal melengkapi materi yang disampaikan oleh guru dikelas. Teknologi seperti IT dan Internet dapat berperan dalam pencarian materi tambahan untuk melengkapi materi yang disampaikan oleh guru, begitu pula dengan media akan melengkapi materi-materi yang dikiranya kurang dalam buku.
3.      Sebagai Pengganti
Teknologi dan media dikatakan perperan sebagai pengganti dalam artian, teknologi dan media sebagai pengganti dalam kegiatan belajar jarak jauh.Dewasa ini pemanfaatan teknologi dalam mempermudah kerja manusia mulai digalakkan. Dibeberapa sekolah internasional dan Perguruan Tinggi menerapkan beberapa kegiatan pembelajaran yang bisa dipilih oleh peserta didik antara lain belajar secara konvensional atau tatap muka, belajar dengan tatap muka yang diselingi lagi melalui internet bahkan ada yang menerapkan belajar jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi dan media yang ada. Dalam hal ini, teknologi dan media berperan sebagai pengganti keberadaan guru di dalam kelas. Guru dan peserta didik dapat melakukan proses pembelajaran di tempat yang berbeda atau terpisah jarak yang jauh dengan memanfaatkan teknologi internet atau skype.
Peran pengganti juga dapat dilihat pada saat guru menayangkan hasil wawancaranya, atau hasil rekaman argument seorang tokoh atau ahli yang secara fisik tidak dapat hadir di kelas pada saat proses pembelajaran. Teknologi dan media berperan sebagai pengganti fisik seseorang yang diharapkan hadir dalam proses pembelajaran. 
Kenyataannya, peranan media pembelajaran di sekolah dasar kurang begitu diperhatikan oleh pendidik.Peserta didik yang seharusnya dapat mengoptimalkan pembelajaran dengan baik, namun tidak didukung dengan penggunaan media pembelajaran yang relevan cenderung menjadikan siswa sebagai peserta didik menjadi verbalistik (hanya sebatas teori tanpa didukung dengan data yang konkrit). Sebagai contoh, siswa mempelajari jenis alat transportasi darat berupa delman, di Jakarta sebagaimana di tempat penulis bertugas, tidak semua siswa di sekolah dasar mengenal, mengetahui, dan memahami delman sebagaimana kenyataannya karena tidak semua siswa pernah menjumpai kereta beroda dua ini. Oleh sebab itu penggunaan media untuk menghilangkan kesan verbalistik ini sangat penting peranannya.
Penggunaan media pembelajaran pada tiap satuan pendidikan saat ini sangat dianjurkan bahkan diupayakan untuk ada pada tiap-tiap proses pembelajaran khususnya di tingkat satuan pendidikan dasar. Media ini tentunya tidak hanya atas dasar ada saja, tetapi kesesuaian dan ketepatan penggunaan dalam proses penyampaian pesan pembelajaran yang akan diberikan. Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas guru yang lain seperti memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan terus terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan satu-satunya sumber dalam proses pembelajaran. Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, guru dapat berbagi peran dengan media (Pidarta, 1997 : 56 – 57)
Peran guru dan media pembelajaran akan memotivasi atau mendorong siswa untuk tertarik terhadap mata pelajaran sehingga proses belajar berlangsung secara optimal. Proses belajar mengajar (pembelajaran) sangat dipengaruhi oleh faktor metode dan media pembelajaran yang digunakan. Keduanya saling berkaitan, di mana pemilihan metode tertentu akan berpengaruh terhadap jenis media yang akan digunakan. Dalam arti bahwa harus ada kesesuaian di antara keduanya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran.   

 2.2.1        Fungsi serta Manfaat Teknologi dan Media dalam Belajar
a.      Fungsi Teknologi dalam Belajar
Teknologi memilliki tiga fungsi / manfaat utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu :
1.      Teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini tik digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keungan dan sebagainya.
2.      Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. Dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran tik sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
3.      Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. Dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator

b.      Fungsi Media dalam Belajar
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi pertama media antara lain :
1.      Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa.Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.
2.      Media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar.Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa.

c.       Manfaat Teknologi dalam Belajar
Teknologi sangat bermanfaat, khususnya pada zaman globalisasi dan memasuki MEA saat ini. Teknologi dapat dimanfaatkan dalam segala bidang antara lain bilang pendidikan, ekonomi, sosial, pariwisata, budaya, dan lain sebagainya. Manfaat teknologi dalam belajar antara lain :
1.      Mempermudah pembuatan media pembelajaran
2.      Mempermudah penyampaian media pembelajaran yang disampaikan di kelas
3.      Mempermudah guru dan siswa dalam pencarian sumber belajar lain selain melalui buku dan bahan ajar
4.      Teknologi mempermudah dalam hal penyederhanaan materi yang akan disampaikan, materi dapat disederhanakan melalui bagan, grafik ataupun yang lainnya, tentunya memanfaatkan teknologi dalam pembuatannya

d.      Manfaat Media dalam Belajar
Manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.  Tetapi secara lebh khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :
1.      Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
2.      Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3.      Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4.      Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5.      Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6.      Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
7.      Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
8.      Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lain.  Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
1.      Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
2.      Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya
3.      Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu
4.      Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata.  Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.

BAB III
PENUTUP
 3.1  Kesimpulan
Teknologi pendidikan adalah sebuah cara untuk meraih tujuan pendidikan dengan cara menggunakan alat-alat teknologi yang dihasilkan manusia untuk membantu menumbuhkembangkan kreatifitas berfikir siswa dalam sebuah sistem pendidikan. Media pendidikan merupakan salah satu jenis perangsang bagi siswa agar terjadi suatu kegiatan pembelajaran.Media pembelajaran menggabungkan pengalaman kongkrit membantu siswa untuk menggabungkan pengalaman-pengalaman sebelumnya sehingga mempermydahkan untuk mempelajari konsep-konsep abstrak yang sulit ditelaah dan direkam dalam memori siswa.
Teknologi dan media memiliki peranan yang penting dalam belajar.Ketika pembelajaran terpusat pada guru, teknologi dan media berperan dalam mendukung penyajian pembelajaran. Disisi lain, ketika pembelajaran yang terpusat pada siswa, siswa akan sebagai pengguna media dan pemanfaat teknologi dan media untuk menyajikan hasil pemikiran, hasil penelitian dan lain sebagainya. Namun pada umumnya, peranan penting teknologi dan media terjadi pada saat pembelajaran terpusat pada guru.Salah satu peranan dari teknologi dan media adalah untuk melayani perubahan lingkungan pembelajaran. Teknologi akan membantu dalam penyajian media pembelajaran.
Secara garis besar, peran teknologi dan media dalam belajar antara lain :
1.      Sebagai Peran Tambahan
2.      Sebagai Pelengkap
3.      Sebagai Pengganti

3.2  Saran
Keberadaan teknologi yang makin canggih dan beragam harus dimanfaatkan seluruh pihak untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Guru harus melek teknologi agar kualitas guru di Indonesia mampu bersaing dengan tenaga pendidik dari luar. Guru yang berusia lanjut cenderung kurang memiliki motivasi untuk menguasai IT, namun hal tersebut dapat menjadi boomerang bagi dirinya sendiri, karena guru yang tidak menguasai IT akan dikatakan ketinggalan jaman, tidak mengetahui ilmu-ilmu, informasi atau teori-teori pendidikan yang terbaru, dan cenderung memiliki metode mengajar yang tidak disukai siswa, karena masih terlalu konvensional. Dengan menguasai teknologi, maka dalam pembuatan media pembelajaran akan mudah dan proses pembelajaran pun akan efektif, efektif dan menyenangkan.

Daftar Pustaka
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Nasution, S. 1982. Teknologi Pendidikan. Temmars. Bandung
Pidarta, Made. 1997. Landasan Kependidikan. PT. Rineka Cipta. Jakarta
Rosenberg. 2001. Pengembangan Pendidikan. Pt. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Sadiman, Arief. 1984. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya.PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta
Sudarsana, I. K. (2014). PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN UPAKARA BERBASIS NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN: Studi pada Remaja Putus Sekolah di Kelurahan Peguyangan Kota Denpasar.
Sudarsana, I. K. (2015). PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM UPAYA PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA. Jurnal Penjaminan Mutu, (Volume 1 Nomor 1 Pebruari 2015), 1-14.
Sudarsana, I. K. (2016). DEVELOPMENT MODEL OF PASRAMAN KILAT LEARNING TO IMPROVE THE SPIRITUAL VALUES OF HINDU YOUTH. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 4(2), 217-230.
Sudarsana, I. K. (2016). PEMIKIRAN TOKOH PENDIDIKAN DALAM BUKU LIFELONG LEARNING: POLICIES, PRACTICES, AND PROGRAMS (Perspektif Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia). Jurnal Penjaminan Mutu, (2016), 44-53.
Tilaar.2002. Membenahi Pendidikan Nasional.PT. Rineka Cipta. Jakarta
https://www.slideshare.net>romidwisyahri


1 komentar:

  1. terima kasih artikelnya sangat membantu, kebetulan kami juga bergerak di bidang pengembangan aplikasi khususnya untuk absensi sekolah berbasis sms gateway terhubung langsung dengan HP orang tua, cocok juga untuk absensi pegawai kantor, untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi website kami www.schoolmantic.com

    BalasHapus