BELAJAR ONLINE MELALUI JARINGAN INTERNET DAN KOMPUTER
Kelompok 5
1. I Wayan Santra 15.1.2.5.2.0833
2. I Putu Suweka Oka
Sugiharta 15.1.2.5.2.0834
3. I Kadek Abdhi Yasa 15.1.2.5.2.0835
4. I Made Tisnu Wijaya 15.1.2.5.2.0836
5. Gede Noviarta Putra 15.1.2.5.2.0848
6. I Nengah Arimbawa 15.1.2.5.2.0857
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Internet adalah suatu penemuan
manusia yang sangat penting perannya di jaman sekarang. Karena hampir sebagian
besar saat ini orang memanfaatkan internet dalam kehidupan, salah satunya dalam
hal pendidikan. Pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan tentunya tidaklah
menjadi hal yang baru, sebab beberapa tahun belakangan ini, internet dijadikan
salah satu pendukung dalam proses pembelajaran di sekolah. Dinyatakan demikian,
karena secara empiris banyak para peserta didik yang memanfaatkan inrernet untuk
mencari bahan-bahan tugas yang diberikan oleh guru.
Selain itu, dengan semakin
canggihnya alat komunikasi (handphone)
yang berisi aplikasi internet, peserta didik dengan mudah dapat mengakses
informasi-informasi yang terkait dengan pendidikan ataupun pelajaran. Namun
pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan tidaklah berhenti sampai disitu
saja. Karena dengan perkembangan jaman yang semakin canggih, maka dunia
pendidikan juga mengikuti perubahan tersebut. Hal ini dapat dilihat pada model
pembelajaran yang berbasis internet. Model pembelajaran berbasis internet yang
dimaksud adalah model pembelajaran e-learning.
Karenanya dalam makalah ini akan dibahas tentang belajar online melalui jaringan internet dan komputer.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sejarah
internet?
2. Apa saja manfaat, fungsi, dan karakteristik internet
dalam pembelajaran?
3.
Bagaimana penggunaan internet dalam pendidikan
secara online?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Menjelaskan sejarah
internet.
2. Mengetahui
manfaat, fungsi, dan
karakteristik internet dalam pembelajaran.
3.
Untuk mengetahui penggunaan internet dalam
pendidikan secara online.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Internet
Internet merupakan suatu media untuk
berbagai informasi dan berinteraksi kapan dan dimana saja. Menurut Turban
internet merupakan jaringan komputer yang besar di dunia yang secara aktual
merupakan jaringan dari jaringan. O’Brien berpendapat internet merupakan
jaringan komputer yang berkembang pesat dari jutaan pendidikan yang berhubungan
dengan jutaan komputer dan penggunanya banyak sekali. Banyak lembaga pendidikan
yang menggunakan media ini untuk meningkatkan daya saingnya, meningkatkan
pelayanan kepada peserta didik atau stakeholders serta meningkatkan efektifitas
dan efisiens kegiatan pembelajaran nyata (Munir, 2012:193)
Sejarah internet
dimulai tahun 1960an pada periode tersebut Levi C. Finch dan Robert W. Taylor mulai melakukan penelitian tentang
jaringan global dan masalah interoperabilitas. Selanjutnya, beberapa program
penelitian mulai dilakukan untuk melihat mekanisme pengaitan jaringan-jaringan
yang berbeda secara fisik. Salah satu solusi yang muncul dari
penelitian-penelitian tersebut adalah teknik packet switching. Pada teknik
packet switching, data atau file berukuran besar yang akan dikirim melalui
jaringan komputer terlebih dahulu dipotong menjadi paket kecil-kecil agar lebih
mudah ditangani dan lebih Andal. Peneliti utama dalam pengembangan packet
switching ini adalah Donald Davies (NPL), Paul Baran (RAND Corporation),
Leonard Kleinrock dan kawan-kawan (MIT) dan UCLA Research Programs.
Pada tahun 1969, Robert Taylor yang baru
dipromosikan sebagai kepala kantor pemrosesan informasi di DARPA (Badan Riset
Angkatan Bersenjata Amerika Serikat) bermaksud mengimplementaskan ide untuk
membuat sistem jaringan yang saling terhubung. Bersama Larry Robert dari MIT,
Robert Taylor memulai proyek yang kemudian dikenal sebagai ARPANET. Sambungan
pertama ARPANET terbentuk antara University of California, Los Angeles (UCLA)
dan Stanford Research Institute (SRI) pada jam 22:30 tanggal 29 Oktober 1969.
Pada tanggal 5 Desember 1969, ada dua jaringan lagi yang yang bergabung, yakni
University of Utah dan University of California, Santa Barbara sehingga total
terdapat empat (4) simpul jaringan. ARPANET yang berbasis pada teknologi
ALOHAnet berkembang sangat cepat. Pada tahun 1981, jumlah simpul yang
tersambung menjadi 213.
Selain
jaringan untuk penelitian seperti ARPANET dan X.25, para hobbiis komputer juga
mengembangkan teknik jaringan sendiri yang kemudian cukup populer, yaitu UUCP.
Masalah terbesar pada teknik ini adalah bagaimana supaya berbagai jenis
peralatan jaringan, seperti telepon, radio, kabel LAN yang secara fisik sangat
berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain. Keberagaman media fisik jaringan
mendorong pengembangan tatacara komunikasi (protokol komunikasi) yang mampu
melakukan internetworking, sehingga banyak jaringan kecil dapat saling
tersambung menjadi satu menjadi jaringan komputer maha besar.
Kumpulan tata cara komunikasi atau protokol Internet memungkinkan jaringan komputer dibangun menggunakan saluran fisik yang berbeda. Dalam bahasa yang sederhana, komputer yang terhubung menggunakan telepon, dapat berkomunikasi dengan komputer yang tersambung ke jaringan LAN maupun jaringan radio. Hal ini mendorong terjadinya inter-network (antar jaringan) secara global yang kemudian hari dikenal sebagai “Internet”.
Kumpulan tata cara komunikasi atau protokol Internet memungkinkan jaringan komputer dibangun menggunakan saluran fisik yang berbeda. Dalam bahasa yang sederhana, komputer yang terhubung menggunakan telepon, dapat berkomunikasi dengan komputer yang tersambung ke jaringan LAN maupun jaringan radio. Hal ini mendorong terjadinya inter-network (antar jaringan) secara global yang kemudian hari dikenal sebagai “Internet”.
Selain protokol Internet, hal lain yang tidak kalah penting dalam
perkembangan Internet adalah metode pengalamatan di Internet. Jon Postel dari
Information Science Institute (ISI) di University of Southern California (USC)
adalah orang yang sangat berjasa di balik berbagai alokasi alamat IP Internet,
manajemen Domain Name System (DNS), tipe media, dan berbagai alokasi nomor
untuk tata cara komunikasi penting di Internet. Hingga wafatnya pada tanggal 16
Oktober 1998, Jon Postel mengelola Internet Assigned Numbers Authority (IANA).
Pada tanggal 21 Juli 1998, Jon Postel memperoleh Silver Medal dari
International Telecommunications Union (ITU) atas jasa-jasanya membangun
Internet di dunia. Saat ini, IANA dioperasikan oleh Internet Corporation for
Assigned Names and Numbers (ICANN).
Komersialisasi
dan privatisasi Internet mulai terjadi pada tahun 1980-an di Amerika Serikat
dengan di ijinkannya Internet Service Provider (ISP) untuk beroperasi. Internet
mulai booming pada tahun 1990-an. dan menjadi kunci pemicu perubahan dalam
budaya dan dunia usaha. Internet menawarkan pola komunikasi cepat menggunakan
e-mail, diskusi bebas di forum, dan Web.
Internet telah membuat revolusi baru dalam
dunia komputer dan dunia komunikasi yang tidak pernah diduga sebelumnya.
Beberapa Penemuan telegram, telepon, radio, dan komputer merupakan rangkaian
kerja ilmiah yang menuntun menuju terciptanya Internet yang lebih terintegrasi
dan lebih berkemampuan dari pada alat-alat tersebut. Internet memiliki
kemampuan penyiaran ke seluruh dunia, memiliki mekanisme diseminasi informasi,
dan sebagai media untuk berkolaborasi dan berinteraksi antara individu dengan
komputernya tanpa dibatasi oleh kondisi geografis.
Internet merupakan sebuah contoh paling sukses
dari usaha investasi yang tak pernah henti dan komitmen untuk melakukan riset
berikut pengembangan infrastruktur teknologi informasi. Dimulai dengan
penelitian packet switching (paket pensaklaran), pemerintah, industri dan para
civitas academica telah bekerjasama berupaya mengubah dan menciptakan teknologi
baru yang menarik ini.
Perkembangan Sejarah intenet dapat dibagi dalam
empat aspek yaitu :
1.
Adanya aspek evolusi teknologi
yang dimulai dari riset packet switching (paket pensaklaran) ARPANET (berikut
teknologi perlengkapannya) yang pada saat itu dilakukan riset lanjutan untuk
mengembangkan wawasan terhadap infrastruktur komunikasi data yang meliputi
beberapa dimensi seperti skala, performance atau kehandalan, dan kefungsian
tingkat tinggi.
2. Adanya aspek pelaksanaan dan pengelolaan sebuah
infrastruktur yang global dan kompleks.
3. Adanya
aspek sosial yang dihasilkan dalam sebuah komunitas masyarakat besar yang
terdiri dari para Internauts yang bekerjasama membuat dan mengembangkan terus
teknologi ini.
4. Adanya
aspek komersial yang dihasilkan dalam sebuah perubahan ekstrim namun efektif
dari sebuah penelitian yang mengakibatkan terbentuknya sebuah infrastruktur
informasi yang besar dan berguna. Internet sekarang sudah merupakan sebuah
infrastruktur informasi global (widespread information infrastructure), yang
awalnya disebut “the National (atau Global atau Galactic) Information
Infrastructure” di Amerika Serikat. Sejarahnya sangat kompleks dan mencakup
banyak aspek seperti teknologi, organisasi, dan komunitas. Dan pengaruhnya
tidak hanya terhadap bidang teknik komunikasi komputer saja tetapi juga
berpengaruh kepada masalah sosial seperti yang sekarang kita lakukan yaitu kita
banyak mempergunakan alat-alat bantu on line untuk mencapai sebuah
bisnis elektronik (electronic commerce), pemilikan informasi dan berinteraksi
dengan masyarakat
2.2. Manfaat, Fungsi, Dan Karakteristik
Internet Dalam Pembelajaran
Faktor utama daya tarik internet
adalah kemampuannya dapat mengakses informasi teks, audio, gambar, ilustrasi,
dan lain-lain dari berjuta-juta web di internet lebih mudah dan cepat
dibandingkan dengan media komunikasi/ informasi yang lain (Munir, 2012:199-200). Ada tiga
fungsi internet (sebagai media) dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai (1)
komplemen (pelengkap), (2) suplemen (tambahan), atau (3) substitusi (pengganti)
terhadap pembelajaran di lembaga pendidikan (Munir, 2012:209)
Internet untuk pembelajaran dapat
difungsikan sebagai sumber belajar yang memuat data dan fakta untuk referensi
belajar. Data dan fakta itu selalu bisa diperbaharui, sehingga dia tidak mudah
basi, namun dapat pula ditampilkan berulang-ulang tanpa tambahan biaya yang
berarti. Hal ini berbeda dengan dengan data ‘tercetak’, dan percobaan
laboratorium convensional, dengan alat fisika dan unsur kimia. Oleh sebab itu,
internet, lebih mampu untuk ‘memuaskan’ rasa ingin tahu siswa, sekaligus lebih
murah.
Beberapa manfaat internet untuk kepentingan pembelajaran adalah:
1. Pengembangan
Profesional
1. Meningkatkan
pengetahuan
2. Berbagi
sumber informasi diantara rekan sejawat/ sedepartemen
3. Berkomunikasi
keseluruh belahan dunia
4. Kesempatan
untuk menerbitkan /mengumumkan secara langsung
5. Mengatur
komunikasi secara teratur
6. Berpatisipasi
dalam forum dengan rekan sejawat baik local maupun internasional .
2. Sumber
Belajar/Pusat Informasi
1. Informasi
media dan metodologi pembelajaran
2. Bahan
baku & bahan ajar untuk segala bidang pelajaran
3. Akses
informasi IPTEK
4. Bahan
Pustaka/referensi
3. Belajar
sendiri secara cepat :
1. Meningkatkan
pengetahuan
2. Belajar
berinteraktif
3. Mengembangkan
kemampuan di bidang penelitian
4. Menambah
wawasan, pergaulan, pengetahuan, pengembangan karier
1. Meningkatkan
komunikasi dengan seluruh masyarakat lain
2. Meningkatkan
kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh dunia
3. Informasi
beasiswa, lowongan pekerjaan, pelatihan.
4. Hiburan,
dsb
Internet memberikan peluang untuk
:
a.
Meningkatkan akses
terhadap informasi
b.
Mengumpulkan,menganalisis,
dan mengorganisasikan informasi
c.
Mengkomunikasikan
gagasan dan informasi
d.
Merencanakan dan
mengorganisasikan kegiatan
e.
Bekerja sama dengan
orang lain
f.
Memecahkan berbagai
masalah, dan
g.
Memupuk mengembangkan
pengertian kultural (Munir, 2012:193)
Internet memiliki karakteristik
dan fungsi yang jelas sebagai berikut :
a.
Sebuah jaringan,
menghubungkan berbagai individu dan organisasi
b.
Sebuah pasar,
menawarkan pasar yang terbuka dan sangat luas dengan banyak pelanggan potensial
c.
Sebuah tempat
transaksi, memungkinkan orang dan bisnis untuk menyelesaikan transaksi on line
financial
d.
Sebuah tempat
pengembangan aplikasi, memungkinkan pengembangan piranti lunak untuk
menggunakannya sebagai dasar untuk mengembangkan banyak aplikasi (Munir,
2012:194)
Dan masih banyak lagi manfaat yang
bisa diperoleh dari internet sesuai kebutuhan informasi yang ingin diperoleh.
Namun efek-efek negative internet pun harus diwaspadai seperti penyebaran virus
komputer, pornografi, plagiat, penipuan dan pencurian dsb. Segala fasilitas
fasilitas untuk memperoleh informasi sudah tersedia dii Internet, tergantung
bagaimana kita mampu memanfaatkannya untuk kebutuhan manusia.
Komputer terutama internet merupakan
sumber belajar yang harus di manfaatkan oleh semua guru karena di dalam
internet terdapat jutaan bahkan milyaran informasi yang ada dan terupload
setiap detik.
1. Internet Sumber Belajar
Ada beberapa trik yang harus dilakukan oleh guru dalam penggunaan
internet, pertama adalah browsing, mencari informasi sesuai dengan mata
pelajaran. Dalam browsing kita dapat mencari gambar, materi, skema, media yang
dapat digunakan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Saat itu guru tidak lagi
hanya berpedoman pada buku, karena buku biasanya tertinggal dengan informasi
dari internet yang serba baru.
2. Internet sebagai media pembelajaran
Contoh konkrit dalam pendayagunaan ICT adalah proses belajar dikelas yang
menggunakan internet sebagai media pembelajaran Sebagai media yang diharapkan
akan menjadi bagian dari suatu proses belajar di sekolah , internet diharapkan
mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komonikasi interaktif
antara guru dengan siswa. Kondisi yang perlu didukung oleh internet berkaitan
dengan strategi pembelajaran yang akan dikembangkan, yaitu sebagai kegiatan
komonikasi yang dilakukan untuk mengajak siswa mengerjakan tugas-tugas dan
membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka
mengerjakan tugas-tugas tersebut. ( Boettcher 1999). Internet dijadikan sebagai media pembelajaran,
karena mempunyai kelebihan sebagai berikut :
a. Internet
memberikan sambungan (konektivitas) dan jangkauan yang sangat luas sehingga
akses data dan informasi tidak dibatasi waktu, tempat, dan negara.
b. Akses infromasi di internet tidak dibatasi oleh
waktu karena dunia maya yang dihadirkan secara global tidak perneh tidur.
Dengan kata lain, kita dapat melakukan pencarian informasi melalui internet
kapan saja selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.
c. Akses informasi melalui internet lebih cepat bila
dibandingkan dengan mencari informasi pada halaman-halaman buku-buku di
perpustakaan. Kita tinggal mengklik icon tertentu, maka apa yang kita inginkan
akan muncul di layar monitor komputer pengakses.
d. Internet juga menyediakan kegiatan pembelajaran
interaktif seperti fasilitas elearning yang diselenggarakan oleh
lembaga-lembaga tertentu yang dapat meningkatkan kemampuan intelektual kita,
seperti sekolah menulis online, dsb. Tentu saja dengan menjadi anggota pada
kegiatan tersebut dan mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh lembaga tersebut.
e. Pengakses
dapat berdiskusi dengan teman-teman sebaya atau setingkat mengenai berbagai hal
jika kita memasuki mailing list atau melakukan chatting.
f. Dibandingkan dengan membeli buku atau majalah
asli, penelusuran informasi melalui internet jauh lebih murah. Apalagi pada
saat ini banyak situs yang menyediakan jasa informasi secara cuma-cuma. Pengakses tinggal mengunduh atau
mencetak informasi yang dibutuhkan.
3. Teknik Penggunaan
Pada penggunaan internet, dapat dilakukan secara halus, sebagai contoh
tugas yang diberikan dikumpulkan melalui email, atau dikirimkan lewat email
tugas pada siswa. Dengan demikian maka siswa harus membuat email. Peserta didik dapat juga memasang tugas di dalam blog, atau
website. Siswa yang akan melihat tugas harus mengunjungi blog yang
bersangkutan. Sebenarnya guru memaksa siswa untuk dapat
menggunakan internet secara halus, jika hal ini tidak dilakukan maka penggunaan
internet hanya isapan jempol saja.
Internet juga dapat digunakan untuk mengajar secara langsung di kelas
dengan bantuan LCD Proyektor, siswa akan mendapatkan hal-hal baru dan akan
berusaha mencarinya sendiri baik dirumah maupun di warnet tentang materi yang
dipelajari. Pengakses dapat
juga memanfaatkan secara offline, ini dilakukan jika computer di sekolah kita
tidak tersambung dengan jaringan internet atau karena tidak ada hospot di
sekolah. Dowload materi dan gunakan untuk mengajar di kelas.
Namun
demikian, internet-pun masih memiliki masalah dalam penggunaannya. Masalah
pertama yaitu kurangnya penguasaan bahasa Inggris. Sebagian besar informasi di
Internet tersedia dalam bahasa Inggris, yang akhirnya menuntut pengguna untuk
menguasai bahasa Inggris sebagai syarat mutlak untuk mengakses internet.
Masalah berikutnya yaitu internet memungkinkan pengguna untuk mencari apapun
yang diinginkan tanpa ada batasan sama sekali dan tanpa pandang bulu. Di
samping informasi pendidikan dan informasi lainnya yang bermanfaat, dalam
internet juga terdapat hal-hal yang tidak mendidik dan tidak sesuai bagi
kalangan pelajar. Tanpa adanya mind control yang kuat dari pengguna
internet untuk membedakan informasi yang baik dan yang buruk, adanya internet
malah bisa mendatangkan bencana bagi generasi pelajar.
Dengan
demikian, internet akan sangat membantu dalam dunia pendidikan dengan adanya
control dan pengelolaan yang baik dari penggunanya. Penggunaan yang benar dan
sesuai sangat dibutuhkan agar internet dapat berfungsi secara maksimal dalam
membantu dunia pendidikan.
2.3 Penggunaan Internet Dalam Pendidikan Jarak Jauh Secara Online
Layanan online dapat terdiri atas berbagai tahapan dari prosess program
pendidikan, seperti pendaftaran, tes masuk, pembayaran, perkuliahan, penugasan
kasus, pembahasan kasus, ujian, penilaian, diskusi, pengumuman, dan lain-lain.
(Uno, 2009: 37).
Faktor utama dalam pendidikan jarak
jauh secara online dikenal sebagai distance learning, yang selama ini
dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya.
Namun demikian, dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan
interaksi antara dosen dan siswa, baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam
suatu chatroom, interaksi langsung
dengan real audio atau real video, dan online meeting. Sedangkan
untuk yang tidak real time bisa
dilakukan melalui mailing list,
discussion group, newsgroup, dan bulletin
board (Uno, 2009: 37).
Dengan cara di atas interaksi dosen
dan mahasiswa di kelas mungkin akan tergantikan walaupun tidak 100%.
Bentuk-bentuk maateri, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga
diiplementasikan ke dalam web dan dapat di-download
oleh siswa. demikian pula dengan ujian dan kuis yang dibuat oleh dosen, dapat
dilakukan dengan cara yang sama. penyelesaian administratif pun dapat
diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi saja, apalagi ddidukung
dengan metode pembayaran online (Uno,
2009: 37).
Pendidikan jarak jauh secara online mengatasi keterbatasan yang ada
pada jenis-jenis pendidikan jarak jauh yang lain (yang sebenarnya juga sudah
sarat teknologi), yaitu pendidikan jarak jauh dengan satelit serta teknologi
televisi. Pada kedua teknologi di atas, mahasiswa masih harus berjalan ke
fasilitas pendidikannya, sedangkan peralatannya bersifat khusus dan mahal. Kini
dengan pendidikan online melalui
internet, mahasiswa dapat belajar sendiri dari rumah dengan peralatan komputer
sendiri (Uno, 2009: 37).
1. Dari Sudut
Pandang Dosen
Dari sudut pandang dosen, solusi
pendidikan online harus memenuhi
beberapa criteria sebagai berikut. Mudah digunakan, memungkinkan pembuatan
bahan kuliah online dan kelas online dengan cepat dan mudah, hanya
memerlukan pelatihan minimal, memugkinkan pengajaran dengan cara mereka
sendiri, memungkinkan mereka mengendalikan lingkungan pembelajaran (Uno, 2009:
37-38).
2. Dari Sudut
Pandang Mahasiswa
Dari sudut pandang mahasiswa yang
dicari badalah fleksibelitas dalam mengambil mata kuliah. Bahan kuliah yang
didapat secara online lebih kayaa
dibanddingkan yang didapat dikelas. Berjalan di computer yang sudah mereka
miliki. Menyertakan kolaborasi antarmahasiswa seperti cara tradisional,
mencakup konsultasi dengan dosen, diskusi kelas, teman belajar, dan
proyek-proyek bersama (Uno, 2009: 38)
2.4 Pendidikan Jarak Jauh Berbasis Web Secara Online
Perkembangan teknologi informasi
yang sangat pesat dewasa ini, khususnya perkembangan teknologi internet turut
mendorong berkembangnya konsep pembelajaran jarak jauh. Ciri teknologi internet
yang selalu dapat diakses kapan saja, dimana saja, multiuser, serta menawarkan
segala kemudahannya telah menjadikan internet suatu media yang sangat tepat
bagi perkembangan pendidikan jarak jauh selanjutnya (Uno, 2009: 38).
Apabila diumpamakan suatu pendidikan
jarak jauh berbasis web sebagai suatu community maka di dalamnya harus dapat memfasilitasi bertemunya
atau berinteraksinya mahasiswa dan dosen. Agak sulit memang untuk memindahkan
apa yang biasa dilakukan oleh dosen di depan kelas pada suatu bentuk web yang harus melibatkaan interaksi
berbagai komponen di dalamnya. Adanya sistem ini membuat mentalitas dosen dan
mahasiswa harus berubah, perbedaan karakteristik dosen dalam mengajar tidak
tampak dalam metode ini. Seperti layaknya sebuah perguruan tinggi, metode ini
juga harus mampu memberikan informasi perkuliahan kepada mahasiswa. Informasi tersebut
harus selalu dapat diakses oleh siswa dan dosen serta selalu diperbaharui
setiap waktu. Informasi yang sering dibutuhkan berupan silabus kuliah, jadwal
kuliah, pengumuman, peserta kuliah, materi kuliah, dan penilaian atas prestasi
siswa (Uno, 2009: 39).
Pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur
sebagai berikut (Uno, 2009: 39-40).
- Pusat kegiatan siswa, yaitu sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, di mana mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi, dan sebagainya.
- Interaksi dalam grup, para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam grup ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.
- Sistem administrasi mahasiswa, di mana para mahasiswa dapat melihat informasi mengeai status mahasiswa, prestasi mahasiswa, dan sebagainya.
- Pendalaman materi dan ujian, biasanya dosen sering mengadakan kuis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan tes pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning.
- Perpustakaan digital, pada bagian ini terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku, tetapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar, dan sebagainya. bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk data base.
- Materi online di luar materi kuliah, untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web lain. Oleh karena itu, pada bagian ini dosen dan mahasiswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan lainnya untuk dipublikasikan kepada mahasiswa lainnya melalui web. Mewujudkan ide dan keinginan di atas dalam suatu bentuk realitas bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi apabila dilihat dari negara lain yang telah lama mengembangkan web based distance learning, sudah banyak institusi atau lembaga yang memanfaatkan metode ini. Bukan hanya skill yang dimiliki oleh para engineer yang diperlukan, tetapi juga berbagai kebijaksanaan dalam bidang pendidikan sangat memengaruhi perkembangannya. Jika dilihat dari kesiapan sarana pendukung, misalnya hardware maka agaknya hal ini tidak perlu diragukan lagi. Hanya satu yang selalu menjadi perhatian utama penggunaan internet di Indonesia, yaitu masalah bandwidth. Tentunya dengan bandwidth yang terbatas ini mengurangi kenyamanan khususnya pada non text based material.
Belajar online (juga dikenal sebagai belajar electronic learning atau e-learning)
merupakan hasil dari pengajaran yang disampaikan secara eletronik menggunakan
media berbasis computer. Materinya sering kali diakses melalui sebuah jaringan,
termasuk situs web, internet, intranet, CD, dan DVD. E-learning tidak hanya mengakses informasi (misalnya, meletakkan
halaman web), tetapi juga membantu para pemelajar dengan hasil-hasil yang
spesifik (misalnya mencapai tujuan). Selain menyapaikan pengajaran, e-learning bisa memantau kinerja
pemelajar dan melaporkan kemajuan pemelajar (Smaldino, dkk., 2011: 235).
Penggunaan belajar online dalam pendidikan terus meningkat.
Para siswa tidak lagi hanya memiliki akses ke buku cetak, tetapi juga kepada
materi pendidikan yang terletak jauh melampaui dinding bangunan sekolah. Guru
dan siswa bisa memperoleh informasi di perpustakaan yang beragam, berjauhan dan
secara fisik tidak bisa diakses. Sumber daya begitu melimpah melampaui impian
banyak orang, tetapi yang paling melimpah adalah yang langsung tersedia bagi
setiap orang (Smaldino, dkk., 2011: 236).
Para siswa dan guru bisa
meningkatkan belajar di kelas dengan mengakses informasi dari sumber-sumber (database, perpustakaan, kelompok dengan
minat khusus), berkomunikasi via komputer dengan siswa lainnya, atau dengan
ahli dalam bidang keahlian tertentu, dan bertukar data. Kegiatan seperti Migrasi Kupu-kupu Monarch yang
dilaksanakan oleh Yayasan Annenberg dan Tantangan
GeoBee dari Masyarakar Geografi Nasional nmemungkinkan bagi para siswa dan
gur bersamaan untuk meraup keuntungan dari terhubung ke dalam jaringan nasional
siswa, guru, dan ilmuwan untuk meneliti berbagai topik(Smaldino, dkk., 2011:
236-237).
Guru dan para siswa bisa mengakses
dokumen elektronik untuk memperkaya kajiannya. Para siswa bisa aktif
berpartisipasi karena belajar online
menyediakan lingkungan belajar yang interaktif. Para siswa bisa menautkan
informasi elektronik ke dalam makalah dan proyeknya, menjadikannya dokumen yang
“hidup” bertaut dengan tombol hiperteks (Smaldino, dkk., 2011: 237).
Karena komputer memiliki kemampuan
untuk menyampaikan informasi dalam sarana apapun (termasuk cetakan, video,
rekaman audio dari suara dan musik), komputer telah menjadi perpustakaan yang
tidak terbatas. Para siswa bisa berkomunikasi secara instan dengan teks, gambar,
suara, data, dan audio atau video dua arah, dan interaksi yang dihasilkannya
mengubah peran siswa maupun guru. para guru sekarang secara geografis terpisah
dari para siswanya, dan para siswa bisa belajar dari siswa lainnya dalam ruang
kelas di seluruh dunia (Smaldino, dkk., 2011: 237-238).
Keuntungan
- Keragaman media, internet merupakan sarana serba-guna dalam menyampaikan informasi kepada pembelajar di seluruh dunia. Situs internet mungkin berisi berbagai media, termasuk teks, audio, grafik, animasi, video, dan peranti lunak bisa diunduh.
- Informasi terbaru, hingga beberap waktu belakangan ini, para siswa sangat terbatas terhadap sumber daya dalam komunitas dan seluruh dunia, para siswa mengakses perpustakaan dan database yang seringkali diperbaharui tiap hari. e-learning memperbesar kesempatan bagi sekolah yang lebih kecil serta kesempatan bagi sekolah yang lebih kecil serta perorangan yang turut serta dalam sekolah di rumah (home schooling).
- Navigasi, keuntungan utama dari internet yaitu kemampuan untuk berpindah dengan mudah di dalam dan di antara dokumen. Dengan tekanan sebuah tombol atau klik sebuah mouse, para pengguna bisa emcari berbagai dokumen dalam berbagai lokasi tanpa berpindah dari komputer.
- Pertukaran gagasan, para siswa terlibat “percakapan” dengan para ahli dalam sebuah bidang tertentu.
- Komunikasi yang nyaman, e-mail memungkinkan para siswa di berbagai lokasi untuk berbagi gagasan. Para siswa bisa “berbicara” satu sama lain pada waktu-waktu yang berbeda-beda dan meresponsnya berdasarkan kenyamanannya sendiri. pertukaran gagasan tersebut tetap terjaga kerahasiaannya.
- Biaya murah, biaya peranti keras, peranti lunak, dan layanan internet adalah nominal dan terus menurun.
Keterbatasan
- Materi yang tidak sesuai, salah satu perhatian adalah bahwa beberapa topik yang dibahas di jaringan komputer, terutama di internet, tidak sesuai bagi para siswa. Iklan tembakau dan alcohol ada di internet bersama dengan permainan dan musik yang anak-anak nikmati. Para siswa tanpa sadar sering masuk ke lingkungan yang tidak aman.
- Hak cipta, karena informasi begitu mudah diakses, adalah mudah bagi perorangan untuk dengan mudah mengunduh sebuah berkas dan secara illegal memanfaatkan untuk kepentingan sendiri. Jadi, para siswa mungkin membuat makalah atau proyek yang hanya sekedar “co-pas” (copy paste) dan bukan merupakan karya sendiri.
- Pencarian informasi, diperkirakan bahwa beberapa ribu situs internet baru ditambahkan ke dalam internet setiap hari. Pertumbuhan ini menjadikan pencarian informasi lebih sulit. Para guru harus perlu bekerja dengan spesialis media sekolah untuk membantu para siswa belajar mengenai strategi pencarian yang efektif. Untuk membantu dalam mendapatkan informasi, beberapa perusahaan komersial dan universitas menyediakan mesin pencari yang mengikuti tautan Web dan menampilkan hasil sesuai pencarian.
- Dukungan, tanpa dukungan teknis yang bagus dan manajemen yang bijaksana, sebuah jaringan komputer mungkin “mati” dengan cepat. Masalah pada sebuah jaringan bisa melumpuhkan sebuah lab atau bahkan mematiakn seluruh sekolah.
- Akses, apakah itu melalui sistem berperanti berkabel atau nirkabel atau sebuah modem, seluruh pengguna harus terhubung ke jaringan. Komputer harus memiliki peranti lunak dan peranti keras yang sesuai yang diinstal agar bisa mengakses internet.
- Kecepatan akses, keterbatasan lainnya adalah kecepatan untuk mengakses informasi oleh pengguna. Waktu tunggu yang sangat panjang bisa dicegah melalui perancangan halaman Web yang ringkas.
- Kurangnya kontrol kualitas, para siswa harus menjadi pembaca dan pemikir yang kritis yang mengetahui bagaimana mengevaluasi informasi. Apa saja yang dipampang di internet bukanlah “fakta”. Siapa saja bisa memampang apa saja di Web, termasuk informasi yang tidak penting, keliru, atau tidak bisa dipercaya.
2.5 Prospek Pendidikan Secara Online
Di Indonesia
Dikarenakan pemabatasan struktur
budaya dan regulasi yang ada di Indonesia, maka pendidikan jarak jauh masih
belum berkembang dengan pesat, namun tidak mustahil bahwa Indonesia harus
mengikuti kecenderungan yang terjadi secara global (Uno, 2009: 41).
Di Indonesia, prospek pendidikan
jarak jauh dengan sarana internet telah menjadi perhatian beberapa kalangan,
baik dari dunia pendidikan maupun dunia teknologi informasi. Saat ini di
Indonesia terdapat sekitar 75 universitas negeri dan 1.200 universitas dan
perguruan tinggi swasta di Indonesia, dengan total kurang lebih bisa mencapai 5
juta mahasiswa yang potensi pengguna internet (Uno, 2009: 41).
Keberhasilan pendidikan jarak jauh
ditunjang oleh adanya interaksi maksimal antara dosen dan mahasiswa, anatara
mahasiswa dengan berbagai fasilitas pendidikan, antara mahasiswa denga
mahasiswa lainnya, dan adanya pola pendidikan aktif dalam interaksi tersebut.
Apabila pendidikan berbasis pada web
maka diperlukan adanya pusat kegiatan mahasiswa, interaksi antar grup,
administrasi penunjang sistem, pendalaman materi, ujian, perpustakaan digital,
dan materi online (Uno, 2009: 42).
Dari sisi teknologi informasi, dunia
internet memungkinkan perombakaan total konsep-konsep pendidikan yang selama
ini berlaku. Teknologi informasi dan telekomunikasi dengan murah dan mudah akan
menghilangkan batasan ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia
pendidikan. Beberapa konsekuensi logis yang terjadi antara lain (Uno, 2009:
42).
- Mahasiswa dapat dengan mudah mengambil mata kuliah di manapun di dunia tanpa terbatas lagi pada institusi dan negara.
- Mahasiswa dapat dengan mudah berguru pada orang-orang ahli atau pakar di bidang yang diminatinya. Cukup banyak pakar di dunia ini yang dengan senang hati menjawab berbagai pertanyaan yang datang.
- Kuliah dengan mudah dapat diambil di berbagai penjuru dunia tanpa tergantung pada universitas tempat mahasiswa belajar. Artinya, konsep universitas terbuka akan semakin membaur dalam universitas tradisional. Tinggal masalah akreditasi dari kuliah yang diambil di universitas di mancanegara melalui internet agar diakui sebagai bagian dari kredit untuk kesarjanaannya di universitas lokal. Konsekuensi yang akan terjadi adalah pergeseran nilai-nilai kuliah yang tadinyaa sangat rigid dan harus dimabil di universitas lokal menjadi terbuka untuk dimabil dari universitas lain di dunia.
Kritikan terhadap internet
diantaranya adalah jumlah pengguna bertambah setiap waktu, tetapi informasi
baru tidak bertambah sesuai dengan yang diharapkan. Sekarang yang berlaku
adalah dokumen yang sama dikemas lagi (repackaged) atau diperbanyak versinya,
maka diulang-ulang. Perbuatan itu hanya besar dalam ukuran angka basisdata,
tetapi bukan ukuran yang nyata dan hakiki. Padahal yang diperlukan adalah
informasi baru tentang ilmu dan informasi baru, dan bukannya search engines
yang baru tetapi menyiarkan informasi yang sama (Munir,2012:201).
Sama
seperti halnya sebuah komunitas, Internet juga mempunyai tata tertib tertentu,
yang dikenal dengan nama Nettiquette
atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah netiket. Untuk di Indonesia selain tata tertib sosial di Internet
juga diberlakukan peraturan (UU ITE).
Terdapat
kebimbangan masyarakat tentang Internet yang berpuncak pada beberapa bahan
kontroversi di dalamnya. Pelanggaran hak cipta, pornografi, pencurian
identitas, dan pernyataan kebencian (hate speech), adalah biasa dan sulit
dijaga. Hingga tahun 2007, Indonesia masih belum memiliki Cyberlaw, padahal
draft akademis RUU Cyberlaw sudah dibahas sejak tahun 2000 oleh Ditjen Postel
dan Deperindag. UU yang masih ada kaitannya dengan teknologi
informasi dan telekomunikasi adalah UU Telekomunikasi tahun 1999. Internet juga
disalahkan oleh sebagian orang karena dianggap menjadi sebab kematian. Brandon
Vedas meninggal dunia akibat pemakaian narkotik yang melampaui batas dengan
semangat dari teman-teman chatting IRCnya. Shawn Woolley bunuh diri karena
ketagihan dengan permainan online, Everquest. Brandes ditikam dan dimakan oleh
Armin Meiwes setelah menjawab iklan dalam Internet.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahwasanya belajar online melalui jaringan internet dan
komputer, atau yang secara intinya adalah pembelajaran yang berbasis pada
pendidikan adalah salah salah satu alternatif sistem pembelajaran masa depan di
Indonesia. Karena belajar online
melalui jaringan internet dan komputer bisa menjadi sebuah solusi bagi para
peserta didik yang jarak tempuh sekolahnya jauh. Namun hal tersebut tentunya
harus didukung oleh sarana prasarana yang memadai.
Dan yang terpenting pula adalah
kemajuan teknologi yang terjadi seperti ini akan memaksa pembelajaran untuk
memanfaatkan teknologi. Karenanya pemerintah selaku penyelenggara dan sekolah
selaku pelaksana harus dapat mempersiapkan teknologi pembelajaran yang
dibutuhkan oleh peserta didik, terutama dalam menunjang kemajuan belajar
peserta didik itu sendiri.
3.2 Saran
Seperti yang sudah dijelaskan dalam
kesimpulan di atas, diharapkan dengan adanya pemanfaatan teknologi sebagai
salah satu pendukung sistem pembelajaran, seyogyanya disediakan sarana dan
prasarananya dengan baik. Sehingga nantinya tidak akan ada kendala yang
menyangkut kualitas dari sarana dan prasarana teknologi tersebut. Dan proses
belajar mengajar menjadi lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Munir. 2012. Multimedia
Konsep & aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Uno, Hamzah B. 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan
Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Smaldino, E. Sharon, dkk. 2011. Intructional Technology & Media for Learning. Jakarta: Prenada.
Sudarsana,
I. K. (2014). PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN UPAKARA BERBASIS NILAI PENDIDIKAN
AGAMA HINDU UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN: Studi pada Remaja Putus
Sekolah di Kelurahan Peguyangan Kota Denpasar.
Sudarsana,
I. K. (2015). PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM UPAYA PEMBANGUNAN
SUMBER DAYA MANUSIA. Jurnal Penjaminan Mutu, (Volume 1 Nomor 1 Pebruari
2015), 1-14.
Sudarsana,
I. K. (2016). DEVELOPMENT MODEL OF PASRAMAN KILAT LEARNING TO IMPROVE THE
SPIRITUAL VALUES OF HINDU YOUTH. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 4(2),
217-230.
Sudarsana, I. K.
(2016). PEMIKIRAN TOKOH PENDIDIKAN DALAM BUKU LIFELONG LEARNING: POLICIES,
PRACTICES, AND PROGRAMS (Perspektif Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia). Jurnal
Penjaminan Mutu, (2016), 44-53.
0 komentar:
Posting Komentar