PENTINGNYA
MEDIA VISUAL DALAM MERANCANG MATERI YANG EFEKTIF
Dosen
Pengampu : Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag., M.Pd.H
OLEH :
Ida Bagus Alit
Arta Wiguna 15.1.2.5.2.0821
Ni Wayan Yogi Parwati 15.1.2.5.2.0822
Ni Kadek Mirapuspita Yanti 15.1.2.5.2.0823
Putu Bella Puspita Dewi 15.1.2.5.2.0824
Ni Luh Putu Ayu Suati 15.1.2.5.2.0825
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Perkembangan
teknologi yang sangat pesat sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. Dengan
berkembangnya teknologi ini mengakibatkan berkembangnya ilmu pengetahuan yang
memiliki dampak positif maupun negatif. Perkembangan teknologi ini dimulai dari
negara maju, sehingga Indonesia sebagai negara berkembang perlu mensejajarkan
diri dengan negara-negara yang sudah maju tersebut.
Di era globalisasi ini pendidikan
tidak akan terlepas dari peranan media dalam pemanfaatannya di dunia
pendidikan. Kita sadari semakin banyak saluran informasi dalam berbagai bentuk
media. Dalam hal ini, kita sebagai calon pendidik dapat lebih mudah untuk
menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penggunaan
media pembelajaran sangat diperlukan untuk menyalurkan pesan, merangsang
fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik serta mengaktifkan pembelajaran
dalam memberi tanggapan dan umpan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar
pada diri peserta didik untuk melakukan praktik-praktik dengan benar.
Maka dari itu, dalam makalah ini kami membahas tentang salah
satu media pembelajaran yaitu media visual. Media visual merupakan media yang
memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Media
visual ini lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar
panca indera kita khususnya indera penglihatan. Manfaat yang kita dapat dalam
penggunaan media ini adalah pemakaiannya yang efektif dan efisien, praktis, dan
lebih cepat dipahami oleh peserta didik. Pendidik dapat memanfaatkan
media-media secara optimal sehingga menghasilkan pengalaman pembelajaran yang
menyenangkan seperti media visual untuk mempermudah dalam berinteraksi dan
pemberian materi yang akan dibahas pada peserta didik.
Dalam sistem pendidikan modern, fungsi pendidik sebagai
penyampai pesan-pesan pendidikan tampaknya perlu dibantu dengan media
pendidikan, agar proses belajar mengajar dan proses pendidikan pada umumnya
dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan media visual?
2.
Apa manfaat dari penggunaan media
visual?
3.
Apa saja contoh-contoh dari media
visual?
1.3
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui pengertian dari media
visual.
2.
Untuk mengetahui manfaat dari penggunaan
media visual.
3.
Untuk mengetahui contoh-contoh dari
media visual.
1.4
Manfaat
Penulisan
1.
Diharapkan dapat menyumbangkan konsepsi
tentang pengertian dari media visual.
2.
Diharapkan dapat menyumbangkan konsepsi
dan pemahaman tentang manfaat dari penggunaan media visual.
3.
Diharapkan dapat menyumbangkan konsepsi
dan memberikan contoh-contoh dari media visual.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Dari Media Visual
Kata media berasal dari bahasa Latin
yaitu medius yang artinya tengah, perantara atau pengantar. Kata Media merupakan
bentuk jamak dari kata “Medium” yang
secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau
pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan
(dalam Dagun,2006:634) media merupakan perantara/ penghubung yang terletak
antara dua pihak, atau sarana komunikasi seperti koran,majalah, radio,
televisi, film, poster, dan spanduk. Menurut Arsyad (2011: 4) media adalah
semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau
menyebar ide, gagasan atau pendapat,
sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima
yang dituju. Dalam konteks dunia pendidikan, Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2011: 3)
mengungkapkan bahwa media secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Dalam pendidikan, media diartikan
sebagai komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
intruksional dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Pengertian media menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut :
1. Association for
Educational Communications Technology (AECT) : media sebagai bentuk dan
saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
2. Gagne : media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar.
3. Briggs : media adalah segala alat
fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Media
visual adalah media yang bisa dilihat, dibaca dan diraba. Media ini
mengandalkan indra penglihatan dan peraba. Berbagai jenis media ini sangat
mudah untuk didapatkan. Contoh media yang sangat banyak dan mudah untuk
didapatkan maupun dibuat sendiri. Contoh: media foto, gambar, komik, gambar
tempel, poster, majalah, buku, miniatur, alat peraga dan sebagainya. Media
berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sanagat penting
dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat
ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan
hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif,
visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus
berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses
informasi, yang termasuk dalam kelompok ini yaitu Gambar representasi, Diagram,
Peta,Grafik, Overhead Projektor (OHP), Slide, dan Filmstrip
Media visual merupakan penyampaian
pesan atau informasi secara teknik dan kreatif yang mana menampilkan gambar,
grafik serta tata dan letaknya jelas,sehingga penerima pesan dan gagasan dapat
diterima sasaran.
Apabila dikaitkan antara media visual dan pembelajaran maka
pembelajaran itu akan menarik, efektif dan efesien karena peserta didik terutama
siswa sekolah dasar masih berfikir konkrit, semua yang guru utarakan atau
sampaikan harus dibuktikan sendiri dengan mata mereka. Media visual merupakan
sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara
menarik dalam bentuk kombinasi gambar, teks, gerak, dan animasi yang
disesuaikan dengan usia peserta didik sehingga pembelajaran akan menyenangkan
dan tidak menjenuhkan.
Media Visual yang bergerak ialah media yang dapat menampilkan
gambar atau bayangan yang dapat bergerak dilayar bias, seperti: bias
gambar-gamabar yang ditampilkan oleh motion
picture film dan loopfilm.
Jadi yang dimaksud dengan media
visual adalah media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit
sampai dengan abstrak. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa media visual
merupakan salah satu media untuk pembelajaran. Media bersifat realistis dan
dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita terutama oleh indera
penglihatan.
2.2
Manfaat
Media Visual
Banyak hal yang harus diperhatikan
dalam penggunaan media visual dalam menopang proses pembelajaran. Pertimbangan-pertimbangan
mulai dari fungsi ekonomis, kepraktisan, dan manfaat yang diperoleh dari
penggunaan media visual dijadikan pertimbangan bagi seorang guru terutama untuk
memudahkan dalam fungsi utamanya sebagi seorang pendidik dan pengajar.
Pengoptimalan media visual
memberikan dampak psikologis bagi guru, karena ia akan lebih memiliki rasa
percaya diri dalam menyampaikan materi atau pesan kepada peserta didik. Jika
dilihat lebih lanjut sebenamya media visual ini sudah tidak asing lagi bagi
para guru. Sebab, sejak di bangku kuliah mereka sudah diberikan pengetahuan dan
keterampilan dasar pemanfaatan media pembelajaran sehingga, dalam situasi
mengajar yang sesungguhnya guru tinggal mengembangkan atau menciptakan
media-media visual baru yang lebih kreatif dan inovatif.
a.
Peranan Teknologi
Jenis teknologi yang digunakan dalam pembelajaran terdiri
dari media visual (filmstrip, televisi, dan kaset video) dan computer. Memang
ada bentuk teknologi lain yang dapat digunakan dalam pembelajaran, namun kedua
jenis teknologi tersebut paling banyak penggunaan, untuk menunjang pembelajaran
dalam kelas dan memiliki dampak terhadap pembuatan keputusan intruksional.
1.
Media visual :
penerapan pada prinsip-prinsip belajar dam pembelajaran
2.
Komputer :penggunaan
di kelas, jenis-jenis perangkat lunak, dan penunjuk perangkat lunak
Film, filmstrip,televise, dan kaset,video merupakan media
noninteraktif, sebab si penonton tidak dapat mengubah penyajian, tetap sama
dalam kurun waktu, variasi hanya terjadi pada kualitas prokduksi, misalnya
kualitas suara dan kejelasan gambar. Media-media tersebut paling efektif
penggunaannya dalam pembelajaran sebagai penunjang tujuan intruksional khusus,
baik tujuan kognitif maupun tujuan afektif. Alat-alat tersebut dapat digunakan
sebagai bagian dari pelajaran atau dalam rangkaian unit pembelajaran secara
terencana. Sumber-sumber media visual tersebut dipilih oleh guru tentunya
tergantung pada dana yang tersedia, adanya sumber-sumber setempat dan kebutuhan
pembelajaran para siswa sesuai dengan urutan instruksional.
Pemanfaatan teknologi dalam Pendidikan yaitu Perkembangan
teknologi yang sangat pesat, sejak lama telah dimanfaatkan dalam dunia
pendidikan. Seperti penemuan kertas, mesin cetak, radio, video taperecorder,
film, televisi, overhead projector (OHP), dan computer baik dalam bentuk
computer assisted instruction (CAI), computer based instruction (CBI) maupun
E-learning telah dimanfaatkan dalam proses pendidikan. Pada hakikatnya
alat-alat tersebut tidak dibuat khusus untuk keperluan pendidikan, akan tetapi
alat-alat tersebut ternyata dapat dimanfaatkan dalam proses pendidikan, bahkan
dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi dan kualitas hasil pembelajaran.
b. Pengaruh
Teknologi
Kekuatan teknologi pembelajaran memang terletak pada
teknologi itu sendiri. Kemajuan dalam teknologi akan banyak merubah hakekat
praktek dalam bidang teknologi pembelajaran. Teknologi telah memberikan prospek
munculnya stimulus yang realistik, memberikan akses terhadap sejumlah besar
informasi dalam waktu yang cepat, menghubungkan informasi dan media dengan
cepat, dan dapat menghilangkan jarak antara pengajar dan pembelajar (Hannfin,
1992). Perancang yang terampil dan kreatif dapat menghasilkan produk
pembelajaran yang dapat memberikan keunggulan dalam :
(a)
mengintegrasikan media
(b)
menyelenggarakan pengemdalian atas pembelajar yang
jumlahnya hampir tidak terbatas, dan bahkan
(c)
mendesain kembali untuk kemudian disesuaikan kebutuhan,
latar belakang dan lingkungan kerja setiap individu.
Teknologi, disamping mampu menyediakan
berbagai kemungkinan tersedianya media pembelajaran yang lebih bervariasi, juga
dapat mempengaruhi praktek di lapangan dengan digunakannya sarana berbasis
komputer untuk menunjang tugas perancangan.
c.
Manfaat Media Visual
Adapun
manfaat dari penggunaan media visual antara lain:
1.
Media visual bermanfaat sebagai alat bantu dalam
proses pembelajaran.
2.
Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
3.
Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga
dapat lebih di pahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai
tujuan pengajaran dengan baik
4.
Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata
hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar
tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
5.
Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar,
sebab tidak hanya mendengarkan penjelasa dari pengajar saja, tetapi juga
aktivitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan
dan lain-lainya.
6.
Media visual dalam pembelajaran juga berfungsi untuk
merangsang pembelajaran dengan menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang
langkah.
7.
Membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya
8.
Membuat konsep abstrak ke konsep konkret
9.
Memberi kesamaan persepsi
10. Mengatasi
hambatran waktu, tempat, jumlah, dan jarak
11. Menyajikan
ulang informasi secara konsisten
12. Memberi
suasana yang belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik.
13.
Media bersifat konkrit, lebih realistis dibandinakan
dengan media verbal atau non verbal sehingga lebih memudahkan dalam
pengaplikasiannya.
14.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran
yang diserap melalui pengelihatan (media visual), terutama media visual yang
menarik dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran
yang disampaikan.
15.
Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman
yang dimiliki oleh para peserta didik dan dapat melampaui batasan ruang kelas.
Melalui penggunaan media visual yang tepat, maka semua obyek itu dapat
disajikan kepada peserta didik.
16.
Lebih efektif dan efisien dibandingkan media verbal
lainnya karena jenisnya beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis visual
yang ada. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif dan tidak membosankan
bagi peserta didik.
17.
Penggunaannya praktis, maksudnya media visual ini
mudah dioperasikan oleh setiap orang. Misal penggunaan media Transparansi
Overhead Tranparancy (OHT).
Dengan demikian media visual sangatlah berperan penting
dalam proses belajar mengajar karena media visual memiliki peran yaitu
memudahkan dalam penyampaian materi kepada peserta didik. Peserta didik akan
terbantu dalam memahami materi yang komplek. Pemanfaatan media visual juga
berperan bagi peserta didik.
Jadi secara
khusus media visual dan teknologi pada umumnya bermanfaat untuk menyalurkan pesan
dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam
simbol-simbol visual. Selain itu, manfaat dari penggunaan media visual adalah
untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan atau menghiasi
fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan.
2.3
Macam-Macam
Media Visual.
Untuk mempermudah penyampaian materi
kepada peserta didik perlu dipilih media yang tepat. Ketepatan dalam pemilihan
media visual menyebabkan proses pembelajaran menjadi lancar dan materi yang
disampaikan dipahami peserta didik. Misalnya Guru pendidikan jasmani dapat
memanfaatkan media visual yang umum dipergunakan seperti gambar atau foto atau
VCD. Kedua jenis media visual ini mempunyai beberapa kelebihan yaitu, mudah
dibuat dan digunakan, praktis, sederhana, dan relatit murah.
Beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan oleh guru dalam memilih media visual. Diantaranya. media visual
yang dipilih sesuai dengan kurikulum, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan peserta didik, praktis dan
sederhana, bersifat fleksibel, multiguna, tahan lama, ekonomis, dan mudah
digunakan oleh guru.
Media Visual Terdiri dari :
1. Media visual yang tidak dapat diproyeksikan
a.
Media realita dalah benda nyata. Benda tersebut tidak
harus dihadirkan diruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek.
Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata
kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi
makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
b.
Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi
yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya.
Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realita,
misal untuk mempelajari sistem gerak, perencanaan, pernafasan, peredaran darah,
sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
c.
Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan
pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik
perhatian, memperjelas sajian pelajaran, mengilustrasikan suatu fakta atau
konsep yang mudah terlupakan.
Jenis-jenis
media grafis adalah :
1)
Gambar/foto.
Melalui gambar dapat mengalihkan
pengalaman belajar dari taraf belajar dengan lambang kata-kata ke taraf yang
lebih kongkrit. Misalnya guru akan menjelaskan terjadinya letusan gunung
berapi, maka pembelajar akan lebih mudah menangkap gambar daripada uraian guru.
Selain dapat menggambarkan berbagai hal, gambar mudah diperoleh dari majalah,
koran, bulletin, dan lain-lain. Kalau terpaksa tidak dapat menggambar dengan
bagus guru dapat menggambar dengan sederhana, misalnya gambar dengan
bentuk-bentuk seperti tongkat/garis-garis/gambar corek.
-
Kelebihan gambar antara lain:
a)
Dapat
menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata.
b)
Banyak
tersedia dalam buku-buku.
c)
Sangat
mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan.
d)
Relatif
tidak mahal.
e)
Dapat
dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi.
- Kelemahan gambar antara lain:
a)
Kadang-kadang
terlampau kecil untuk ditunjukkan di kelas yang besar.
b)
Gambar
mati adalah gambar dua dimensi. Untuk menunjukkan dimensi yang ke tiga (kedalam
benda), harus digunakan satu seri gambar dari objek yang sama tetapi dari sisi
yang berbeda.
c)
Tidak
dapat menunjukkan gerak.
d)
Pembelajar
tidak selalu mengetahui bagaimana membaca gambar.
- Manfaat
gambar sebagai media visual antara lain:
a) Menimbulkan daya tarik bagi siswa.
Gambar dengan berbagai warna akan lebih menarik dan membangkitkan minat serta
perhatian siswa.
b) Mempermudah pengertian siswa, suatu
penjelasan yang bersifat abstrak dapat dibantu dengan gambar.
c) Memperjelas bagian-bagian yang
penting. Melalui gambar, dapat diperbesar bagian-bagian yang penting atau yang
kecil sehingga dapat diamati lebih jelas.
d) Menyingkat suatu uraian panjang.
Uraian tersebut mungkin dapat ditunjukkan dengan sebuah gambar saja.
- Ciri-ciri
gambar yang baik:
a) Cocok dengan tingkatan umur dan
kemampuan siswa.
b) Bersahaja dalam arti tidak terlalu
kompleks, karena dengan gambar itu siswa mendapat gambaran yang pokok.
c) Realistis, maksudnya gambar itu
seperti benda yang sesungguhnya atau sesuai dengan apa yang digambar, sudah
tentu perbandingan ukuran juga harus diperhatikan.
d) Gambar dapat diperlakukan dengan
tangan. Apa yang menganggap bahwa gambar adalah sesuatu yang suci, tetapi
sebagai media pembelajaran, gambar harus dapat dipegang, diraba oleh siswa
-
Teknik
penggunaan gambar:
Sebelum
menggunakan gambar, hal yang perlu diperhatikan adalah:
a) Pengetahuan apa yang akan diperlihatkan
melalui gambar itu.
b) Kemungkinan salah pengertian yang
akan ditimbulkan oleh gambar.
c) Persoalan apa yang hendak dijawab
oleh gambar.
d) Reaksi emosional apa yang hendak
dibina oleh gambar.
e) Apakah gambar itu membawa siswa ke
penyelidikan lebih lanjut.
f) Apakah sekiranya ada media lain yang
lebih tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
-
Cara
menunjukkan gambar:
Kepada
siswa hendaknya ditunjukkan hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu
mempelajari gambar, antara lain:
a)
Apa
yang harus dicari siswa dalam gambar itu.
b)
Siswa
harus mengerti bagaimana mempelajari gambar.
c)
Bagaimana
siswa memberikan kritik terhadap gambar.
d)
Bagaimana
hubungan gambar tersebut dengan materi pelajaran lain.
e)
Bila
gambar terlampau luas, berikan dalam seri-seri gambar yang mempunyai ukuran
logis.
f)
Waktu
melihat gambar, mungkin tidak semua siswa dapat melihat dengan jelas, maka
sesudah pembelajaran berakhir hendaknya gambar diletakkan ditempat yang dapat
dijangkau oleh siswa.
2) Sketsa
Sketsa adalah
gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail
sehingga dapat menarik perhatian siswa.
3) Ilustrasi
Ilustrasi
didefinisikan sebagai gambar atau wujud yang menyertai teks. Gambar atau
tulisan tersebut merupakan suatu kesatuan yang bertujuan memperjelas teks. Pendapat
lain mengatakan bahwa ilustrasi adalah gambar atau wujud lain yang bermaksud
menerangkan, menghias, ditampilkan dengan suatu kepribadian dan mengandung daya
tarik. Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ilustrasi mempunyai
arti menerangkan atau membuat sesuatu menjadi lebih jelas, ilustrasi dapat
berupa gambar, tulisan, ucapan, gerak (tari), bunyi (musik).
4) Karikatur
Karikatur
adalah gambar yang disederhanakan bentuknya dan biasanya berisi sindiran.
Merencanakan karikatur tidaklah mudah, karena harus memahami terlebih dahulu
objek yang akan dibuat. Jika akan membuat karikatur tentang seseorang, yang
perlu diperhatikan adalah ciri khas orang yang akan ditonjolkan. Untuk
mengungkapkan hal itu, diperlukan keterampilan-keterampilan khusus untuk menuangkan
ke dalam bentuk goresan-goresan. Gambar yang berwujud karikatur ini dapat
digunakan sebagai media komunikasi untuk semua tingkatan sosial. Bentuk
karikatur selain menarik, juga dapat meningkatkan perhatian orang, dan
memperjelas ide serta informasi yang dikemukakan.
5)
Poster
Poster
merupakan suatu gambar yang mengkombinasikan unsur-unsur visual seprti garis,
gmbar, dan kata-kata yang bermaksud menarik perhatian serta mengkomunikasikan
pesan secara singkat. Agar lebih efektif poster seharusnya berwarna dan
menimbulkan daya tarik dengan maksud menjangkau perhatian dan menghubungkan
pesan-pesannya dengan cepat. Dalam proses pembelajaran, poster dapat
menimbulkan perhatian siswa. Misalnya untuk mengenalkan suatu topik atau materi
baru, sebagai peringatan untuk hal-hal yang berbahaya, seperti praktikum dengan
bahan-bahan kimia, listrik dengan tegangan tinggi, dapat diberikan melaluai
suatu poster.
6)
Diagram/skema.
Diagram/skema merupakan gambar sederhana yang
menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu
secara garis besar. Misal untuk
mempelajari organisasi kehidupan dari sel sampai organisme.
7) Bagan/chat
Bagan/chat menyajikan ide atau konsep yang sulit
sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan
butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis
lain, seperti : gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
Beberapa
jenis bagan antara lain:
a) Bagan organisai (aliran)
Bagan
organisasi adalah bagan yang menjelaskan tentang hubungan fungsional antara
bagian-bagian dalam suatu organisasi. Misal kepengurusan tingkat kelurahan
sampai RT.
b) Bagan bergambar (bagan lukisan)
Bagan
lukisan merupakan bagan yang disampaikan dalam bentuk lukisan atau gambar.
Misal dalam suatu peta, dicantumkan gambar hasil-hasil suatu daerah atau gambar
binatang yang hidup di daerah itu.
c) Bagan perbandingan atau perbedaan.
Bagan
ini menunjukkan perbandingan atau perbedaan sesuatu yang ditunjukkan dengan
lukisan atau kata-kata.
d) Bagan pandang tembus
Bagan
pandang tembus adalah bagan yang menerangkan keadaan di dalam suatu benda.
Misal interior suatu pesawat terbang yang mewah, mobil atau binatang.
e) Bagan keadaan
bagan
yang menerangkan suatu keadaan suatau benda dengan bermacam-macam ukuran. Misal
macam-macam ukuran gergaji.
f) Bagan terurai
Bagan
terurai merupakan bagan yang memberikan gambaran seandainya sesuatu diurai
tetapi tetap dalam posisi dan urutan semula. Misalnya adalah bagan terurai
mesin sepeda motor.
g) Bagan petunjuk
Bagan
petunjuk adalah bagan yang memberikan petunjuk pembuatan sesuatu. Misal:
pembuatan bangunan, jebatan, bangku.
h) Bagan waktu
Bagan
waktu merupakan bagan yang melukiskan keadaan waktu tertentu terjadi suatu
proses. Contoh tumbuhnya kacang, dari mulai biji ditanam pada hati pertama
sampai tumbuhan berbuah, perkembangan katak, fase bentuk bulan.
i) Bagan pertumbuhan
Bagan
pertumbuhan adalah bagan yang menerangkan hubungan antara fakta-fakta, terdiri
dari bagan pohon, yang berpangkal pada sesuatu dan berakhir pada bagian-bagian
kecil, contoh silsilah raja-raja, bagan suatu percetakan dari direksi sampai
dengan bagian penempatan, dan bagan arus.
j) Bagan skematik
Bagan
skematik adalah bagan yang menerangkan jalannya sesuatu atau menerangkan
bagian-bagian yang penting. Misal: skema perencanaan makanan, bagaimana makanan
dari mulut sampai ke anus.
k) Bagan lembaran balik (flip chart)
Bagan
lembaran balik merupakan susunan gambar-gambar yang digantung pada suatu tiang
gantungan kecil, cara menunjukkan dengan dibalik satu per satu.
8)
Grafik
Grafik
merupakan pemakaian lambang-lambang visual untuk menjelaskan data statistic.
Untuk mempermudah pengertian siswa, deretan angka-angka dapat digambarkan
dengan lambang-lambang visual seperti garis-garis, titik-titik, gambar atau
bentuk-bentuk tertentu sehingga menarik dan mudah dimengerti. Jenis grafik
yaitu:
a) Grafik garis
Grafik garis biasanya digambarkan
dengan garis-garis atau titik-titik. Contoh grafik garis yang menggambarkan
perbandingan curve hasil belajar siswa kelas tertentu.
b) Grafik batang atau grafik bidang
Grafik batang menunjukkan
perbandingan yang dilukiskan dengan batang. Misal: jumlah lulusan sutau sekolah
dari tahun ke tahun.
c) Grafik gambar
Grafik gambar merupakan grafik yang
dilukiskan dengan gambar-gambar atau simbol yang telah dikenal umum. Contoh:
perpindahan penduduk dari desa ke kota, dari tahun ke tahun.
e) Grafik lingkaran
Untuk menjelaskan keadaan atau
perbandingan tentang sesuatu dapat digunakan grafik lingkaran, Contoh:
Prosentase IQ anak-anak Indonesia.
9)
Peta
Peta
adalah gambar yang menjelaskan permukaan bumi atau beberapa bagian bumi, yang
menunjukan urutan dan posisi relative, menurut skala yang digambarkan. Jenis
peta menurut isinya:
a) Peta fisik, merupakan peta yang
memberikan data khusus mengenai ketinggian suatu daerah, iklim, tumbuh-tumbuhan,
dan keadaan tanah.
b) Peta ekonomi, juga disebut peta
industri untuk menunjukkan hubungan antara wilayah tertentu dengan keadaan
ekonomi.
c) Peta politik, adalah peta yang
menggambarkan batasan-batasan suatu negara sampai bagian-bagian atau
batasan-batasan daerah terkecil, dilengkapi dengan kota-kota terpenting, hutan,
sungai, danau, serta rute transportasi.
d) Jenis peta menurut bentuknya:
10) Realita
dan model
Realita atau disebut juga objek adalah benda yang sebenarnya
dalam bentuk utuh. Misalnya: orang, binatang, rumah, dan sebagainya. Model
adalah media tiga dimensi yang mewakili benda yang sebenarnya. Benda tiga
dimensi adalah benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar, dan isi (tinggi).
Suatu model mungkin lebih besar, lebih kecil, atau sama dengan benda sebenarnya
yang diwakili. Mungkin lebih lengkap, terinci atau lebih sederhana sesuai
dengan tujuan pebelajaran yang telah
ditetapkan.
11) Berbagai
jenis papan
Papan untuk pembelajaran yang sudah lama dipakai adalah
papan tulis yang berwarna hitam atau kadang-kadang hijau tua, yang banyak
dipakai oleh guru untuk membantu penjelasan-penjelasan yang disampaikan secara
lisan. Selain itu, masih ada beberapa jenis papan yaitu:
2. Media visual yang dapat diproyeksikan
a. Transparansi
OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang
kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus
membelakangi siswa). Perangkat media transparasi meliputi perangkat lunak
(Overhead transparancy/OHT) dan perangkat keras (Overhead projector/OHP).
Teknik pembuatan media transparansi, yaitu :
-
Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
-
Membuat sendiri secara manual
b. Film
bingkai/slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi
bingkai 2x2 inci. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP,
hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya
adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk
menyajikan yang dibutuhkan proyektor slide.
c. Filmstrip Proyektor
Film
ini sama halnya dengan slide, akan tetapi tidak di potong-potong melainkan
diberikan dalam gulungan satu rol, kemudian diproyeksikan dengan projector
filmstrip.
d. Opaque Projector
Nama
proyektor ini juga belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kalau tiga
jenis alat di atas perangkat lunaknya merupakan lembaran plastik atau film yang
transparan, maka untuk opaque, perangkat lunaknya tidak tembus cahaya, seperti
gambar dalam majalah, Koran, tulisan di buku dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dalam upaya mencapai suatu proses pembelajaran yang baik,
kita memerlukan suatu media atau alal yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran. Salah satu medianya adalah media visual yang lebih berkaitan
dengan indera penglihatan. Media visual mempunyai kelebihan-kelebihan
tersendiri seperti penggunaannya yang praktis, lebih efektif dan efisien serta
dapat mempercepat daya serap peserta didik.
Dengan menggunakan media visual
secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik. Sehingga
menimbulkan gairah belajar, memungkinkan interaksi langsung antara siswa,
lingkungan, kenyataan, dan memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan minat
dan kemampuannya. Penggunaan media visual dalam pembelajaran dapat membantu
anak dalam memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Penggunaan media
visual pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak
menjadi lebih konkrit.
Media visual diklasifikasikan menjadi 2:
a.
Media
visual yang tidak diproyeksikan: missal: gambar mati, ilustrasi, karikatur,
poster, bagan, diagram, grafik, peta, realia, model, specimen, mock up,
berbagai jenis papan, sketsa.
b.
Media
visual yang diproyeksikan. Media ini banyak jenisnya, namun dalam buku ajar ini
hanya dikemukakan beberapa jenis. yaitu ohp, slide, filmstip, dan opaque
proyektor.
3.2
Saran
Kita sebagai peserta didik, calon pendidik maupun para
pendidik hendaknya selalu menambah ilmu pengetahuan,
meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melakukan renovasi dalam
pembelajaran, menggunakan multimedia dalam pembelajaran diantaranya dengan
menggunakan komputer . Selain itu kita sebagai peserta didik, calon pendidik maupun para
pendidik hendaknya perlu memperhatikan setiap pemilihan media pembelajaran yang
akan kita gunakan terutama pada media visual. Pemilihannya harus tepat dan
efektif sesuai konsep dan tujuan pembelajaran serta disesuaikan dengan
perkembangan psikologis anak atau peserta didik dan menjauhkan media visual
yang berbau pornografi sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada
diri peserta didik. Sebaiknya para pendidik (guru) juga menggunakan alat bantu
mengajar (teaching aids) berupa gambar, model, atau alat-alat lain yang dapat
memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta dapat mempertinggi daya
serap siswa.
Daftar Pustaka
Anitah,
Sri, Prof., M.Pd. 2010. Media
Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Arsyad
M.A Azhar, Prof. Dr. 2011. Media
Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.
Efendi dkk. 2012.
Pendidikan karakter, kerangka, metode dan aplikasi untuk pendidikan
Profesional. Jakarta: Baduose Media.
Nasution.1999.
TeknologiPendidikan. Jakarta:
BumiAksara
IshakAbdulahdanDeniDarmawan.
2013. TeknologiPendidikan. Jakarta
:Rosda
Susilana, Rudi. Riyana,
Cepi. 2009. Media Pembelajaran: Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima.
Sudjana,
Nana,Dr. Dan Rivai, Ahmad,Drs. 2009. Media
Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sudarsana, I. K. (2014).
PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN UPAKARA BERBASIS NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN: Studi pada Remaja Putus Sekolah di
Kelurahan Peguyangan Kota Denpasar.
Sudarsana, I. K. (2015). PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM UPAYA PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA. Jurnal
Penjaminan Mutu, (Volume 1 Nomor 1 Pebruari 2015), 1-14.
Sudarsana, I. K. (2016). DEVELOPMENT
MODEL OF PASRAMAN KILAT LEARNING TO IMPROVE THE SPIRITUAL VALUES OF HINDU
YOUTH. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 4(2), 217-230.
Sudarsana, I. K. (2016). PEMIKIRAN
TOKOH PENDIDIKAN DALAM BUKU LIFELONG LEARNING: POLICIES, PRACTICES, AND
PROGRAMS (Perspektif Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia). Jurnal
Penjaminan Mutu, (2016), 44-53.
0 komentar:
Posting Komentar